Advertisement

PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Kekeringan Bisa Turunkan Kualitas Tembakau Semin

Uli Febriarni
Senin, 24 Agustus 2015 - 16:20 WIB
Nina Atmasari
PERTANIAN GUNUNGKIDUL : Kekeringan Bisa Turunkan Kualitas Tembakau Semin Tanaman tembakau berlubang karena terkena serangan hama, Kamis (20/8/2015). (JIBI/Harian Jogja - Bernadheta Dian Saraswati)

Advertisement

Pertanian Gunungkidul untuk komoditas tembakau terancam berkualitas rendah

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejumlah lahan tanaman tembakau di Dusun Tugu, Desa Sumberejo, Kecamatan Semin terancam gagal panen menyusul kemarau panjang yang menimpa wilayah tersebut. Penyebabnya, kurangnya penyiraman air akibat kemarau.

Advertisement

Diungkapkan salah seorang petani, Warsono, tanaman tembakau nampak kerdil dan daun tanaman banyak yang berwarna kuning dan berkerut. Sesungguhnya, para petani sudah memerkirakan kondisi kemarau yang mengakibatkan adanya potensi gagal panen, namun petani tidak menyangka tanaman kerdil dalam waktu terhitung singkat.

Selain itu mereka sudah melakukan antisipasi dengan menyiapkan sumur resapan untuk memenuhi kebutuhan air.

"Tapi sekarang air sumur menyusut sehingga tak cukup untuk mengairi tanaman. Sementara untuk membeli air dari pihak swasta, petani tidak mampu karena harganya mahal," tuturnya, akhir pekan lalu.

Kini, petani hanya mampu mengantisipasi kondisi tembakau agar tidak semakin parah dengan memberikan obat serta pupuk yang cukup. Hanya saja, mereka pesimis hasil tembakau akan berkualitas baik.

Warsono menjelaskan apabila hasilnya baik harga tembakau basah bisa mencapai Rp40.000 per kilogram, namun bila hasilnya buruk bisa anjlok mencapai Rp10.000 per kilogram.

Bencana kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul, meski demikian,  Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menilai hujan buatan belum diperlukan.

Seperti dikemukakan oleh Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Budhi Harjo. Hingga kini, pihaknya belum ada rencana untuk menciptakan hujan buatan.

"Karena untuk melakukan tindakan itu perlu teknologi tertentu dan syarat-syarat khusus, diantaranya ada kumpulan awan dan yang lain,” ujar Budhi saat dijumpai dalam gladi lapang penanganan bencana di Desa Semin, akhir pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Korban Bangunan Majelis Roboh, Jumlah Korban 80 Orang

Korban Bangunan Majelis Roboh, Jumlah Korban 80 Orang

News
| Minggu, 07 September 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Jepang Jadi Destinasi Paling Ingin Dikunjungi

Wisata
| Minggu, 07 September 2025, 07:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement