Advertisement
KESEHATAN IBU DAN ANAK : Pelayanan Kesehatan Primer Perlu Ditingkatkan
Advertisement
Kesehatan ibu dan anak bisa ditingkatkan dengan peningkatan pelayanan kesehatan primer
Harianjogja.com, BANTUL -- Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) tahun 2012 mencatat angka Kematian Ibu saat hamil, bersalin dan nifas secara nasional adalah 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini bisa ditekan dengan upaya promotif dan preventif peningkatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), fasilitas pelayanan kesehatan primer.
Advertisement
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono mengatakan peningkatan KIA sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer harus menjadi Gate Keeper. Harapannya peningkatan pelayanan kesehatan primer ini dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi
.
"Di samping fungsi manajerial, fasilitas pelayanan kesehatan primer berfungsi sebagai gate keeper. Harapannya gate keeper ini mampu memberikan pelayanan terbaik khususnya untuk mendukung pengurangan kematian ibu dan bayi,” jelas Anung saat membuka seminar nasional bertajuk "Update of Maternal Health in Primary Care" di Sportorium UMY, Sabtu (16/1/2016).
Anung menambahkan pelayanan kesehatan primer selain menjadi gate keeper juga harus bisa dengan cepat mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan. Pelayanan kesehatan juga diharapkan menjadi pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat dan sebagai manajer sumber daya.
"Intinya fungsi dokter di layanan primer mengedukasi pasien dan menjadi konselor. Agar pasien bisa lebih paham dan sadar akan kesehatan mereka. Jika dokter dilayanan primer ini berhasil mengelola masalah kesehatan pasien, maka 85% kasus dapat ditangani di layanan primer," kata Anung.
Pelayanan kesehatan primer memang diarahkan sebagai upaya pelayanan promotif dan preventif. Lebih mengutamakan konsultasi melalui pendekatan sosialisasi dan ajakan pada masyakarat untuk selalu menjaga kesehatan mereka.
"Kami ingin bersama-sama dengan masyarakat menekan angka kematian ibu dan bayi saat mengandung, saat melahirkan dan 90 hari setelah melahirkan. Makanya kami bertekad lewat Jaminan Kesehatan Nasional bisa menjamin kesehatan seluruh penduduk dan menjaga warga negara asing yang tinggal di Indonesia dalam pelayanan kesehatannya," ungkap Anung.
Ketua Panitia Seminar dan Workshop, Galih Arya Wijaya mengatakan penyelenggaraan seminar ini diadakan oleh dokter muda UMY sebagai rangkaian acara dari Sumpah Dokter ke-47. Tujuannya memberikan informasi pada tenaga medis dan masyarakat umum tentang kematian maternal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Indonesia Diwakili PSM & Borneo FC, 14 Klub Siap Bertarung di Kualifikasi ACC
- Kualifikasi Piala Dunia 2026, 11 Pemain Timnas U-23 Ini Berpeluang Tampil
- Mantap! Dara Single Lulusan UGM bakal Jadi Anggota Termuda DPRD Wonogiri
- Tak Lapor saat Melahirkan, Kantor Imigrasi Kediri Deportasi WNA Asal Sri Lanka
Berita Pilihan
Advertisement
Rombongan PAN Bertemu Presiden Jokowi, Zulkifli Hasan: Tidak Membahasa Kabinet
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi BMKG, Cuaca Jogja dan Sekitarnya Jumat 10 Mei 2024 Cerah Berawan
- Jadwal Lengkap KA Prameks Jogja Kutoarjo dari Stasiun Tugu, Jumat 10 Mei 2024
- Rute dan Lokasi Keberangkatan Bus Damri dari Jogja Tujuan Bandara YIA
- Terbaru! Jadwal KA Bandara YIA Jumat 10 Mei 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Berangkat dari Stasiun Tugu, Jumat 10 Mei 2024
Advertisement
Advertisement