Advertisement
Kulonprogo Deteksi 276 Ribu Kali Serangan Siber dalam 7 Bulan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo mendeteksi adanya upaya serangan siber yang menyasar peretasan website menembus angka 276.003 kali dari Januari hingga JUli 2025 atau tujuh bulan terakhir. Oleh karena itu keamanan siber terus diperkuat untuk melakukan antisipasi serangan.
Bahkan Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan turut menjadi korban keganasan serangan siber lewat peretasan nomor Whatsap pribadinya. Salah satu upaya pencegahan di antarany melalui sosialisasi melibatkan seluruh jajaran pemerintah dari tingkat kalurahan hingga organisasi perangkat daerah (OPD).
Advertisement
BACA JUGA: PCA Ngampilan Gelar Edukasi Kewaspadaan Kejahatan Digital
Keamanan siber terhadap website resmi pemerintahan di Kulonprogo juga menjadi perhatian serius. Berdasarkan data Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dalam tujuh bulan terakhir Pemkab Kulonprogo mendapatkan serangan siber ratusan ribu kali, namun berhasil diantisipasi.
"Berdasarkan data sistem keamanan kami setidaknya hingga Juli 2025 website Pemkab Kulonprogo mendapat percobaan serangan mencapai 276.003 upaya peretasan dari dalam dan luar negeri," ujar Kepala Diskominfo Kulonprogo, Agung Kurniawan, Kamis (21/8/2025).
Sosialisasi yang dilakukan menyasar pemerintah kalurahan, perangkat daerah dan masyarakat luas ini menjadi bagian penting untuk mengantisipasi serangan siber.
Pasalnya upaya serangan yang dilakukan membobol sistem situs pemerintahan. Namun, Agung Kurniawan mengaku serangan yang masuk dapat diatas dan tidak menimbulkan kerugian. Lantaran memang Diskominfo Kulonprogo sudah menyiapkan sistem keamanan untuk website pemerintah agar tidak mudah diretas. "Pengamanan situs pemerintah lebih ditingkatkan termasuk perkuat sistem penyimpanan data cadangan," katanya.
Bupati Kulonprogo, Agung Setyawan menambahkan pentingnya kesadaran bersama terkait keamanan informasi di era digital. Menurutnya, potensi kejahatan siber harus diwaspadai. Sebab penyalahgunaan data informasi menjadi ancaman serius bagi siapa saja.
BACA JUGA: Kota Jogja Siapkan 3 Ribu Dosis Vaksinasi Rabies Gratis
"Di era digital, informasi menjadi aset penting dan berharga sehingga harus menjaga kerahasiaan dan ketersediaan informasi agar tetap bermanfaat bagi masyarakat," katanya.
Apalagi di jejaring media sosial jangan sampai ada penyebaran informasi yang salah. Lantaran jika demikian akan terjadi kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Tangani Sampah, DLH Bantul Optimalkan Semua TPST
- Jogja Dinyatakan Bebas dari Penyakit Frambusia
- Sederet Kecelakaan Bus Trans Jogja, Terbaru Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas
- Lahan Penuh, Pemkot Jogja Cari Tempat Permakaman Baru di Kabupaten Penyangga
- Nilai Ekspor Triwulan I-2025 Sleman Capai Rp456 Miliar
Advertisement
Advertisement