Advertisement

Gunungkidul Beri Dua Ton Pakan untuk Monyet Pesisir

David Kurniawan
Senin, 01 Desember 2025 - 17:57 WIB
Sunartono
Gunungkidul Beri Dua Ton Pakan untuk Monyet Pesisir Salah seorang warga menaruh buah pisang di area perbukitan yang diduga menjadi salah satu sarang monyet ekor panjang di Kalurahan Purwodadi, Tepus. Foto diambil beberapa waktu lalu. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Lingkungan Hidup rutin memberikan persediaan pangan untuk monyet ekor panjang di kawasan pesisir. Langkah ini dilakukan sebagai upaya menekan potensi konflik dengan manusia seperti menjarah lahan pertanian dan lainnya.

Total sejak awal tahun hingga sekarang sudah sekitar dua ton singkong dan pisang yang disediakan untuk kawanan primate tersebut. Kepala Bidang Konservasi dan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hana Kadaton Adinoto mengatakan, sudah sering mendapatkan laporan berkaitan dengan lahan pertanian yang dijarah oleh kawanan monyet ekor panjang.

Advertisement

Pihaknya tidak tinggal diam karena upaya pencegahan terus dilakukan. Salah satu program jangka pendek dengan memberikan pasokan makanan berupa pisang dan singkong atau ubi kayu ke lokasi yang sering muncul primate ini.

“Pemberian makan ini sudah berlangsung sejak 2023. Anggaran bersumber dari Dana Keistimewaan dengan nilai sekitar Rp200 jutaan di tiap tahunnya,” kata Adinoto, Senin (1/12/2025).

Dia menjelaskan, lokasi untuk pemberian bahan pangan ini difokuskan di Kapanewon Tepus, meliputi Kalurahan Purwodadi, Tepus, Giripanggung dan Sidoharjo. Total ada delapan lokasi yang dijadikan tempat meneyediakan pakan untuk kawananan monyet tersebut.

“Empat kalurahan ini menjadi percontohan dan mayoritas berada di wilayah pesisir. Setiap hari ada pasokan pangan sekitar 45 kilo singkong dan 18 sisir pisang untuk diberikan ke monyet,” ungkapnya.

Disinggung mengenai jumlah yang diberikan hingga saat ini, Adinoto mengakui sudah lebih dari dua ton. Namun, untuk jenisnya paling banyak berupa singkong karena harganya lebih murah ketimbang pisang.

“Ini masih berlangsung memberikan pakan. Dalam setahun diberikan selama sepuluh bulan mulai Maret hingga Desember,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Hary Sukmono menambahkan, kebijakan menyediakan pasokan pangan untuk monyet ekor panjang merupakan solusi jangka pendek. Pasalnya, juga ada program jangka panjang dengan memberikan bantuan bibit tanaman buah ke kalurahan yang menjadi proyek percontohan dalam penanganan.

“Ada bantuan bibit buah untuk ditanam agar nantinya bisa berbuah sehingga jadi stok Cadangan pakan bagi hewan liar ini,” katanya.

Ditambahkan dia, suplai pasokan pangan tersebut diharapkan bisa menjaga ketersediaan stok sehingga monyet-monyet tidak merusak lahan pertanian atau permukiman warga. “Habibat monyet terganggu karena alih fungsi lahan sehingga terjadi konflik dengan manusia. Salah satunya merusak lahan pertanian untuk mendapatkan sumber pangan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Sumatera Luluh Lantak Akibat Banjir, Kementerian ESDM Evaluasi Tambang

Sumatera Luluh Lantak Akibat Banjir, Kementerian ESDM Evaluasi Tambang

News
| Senin, 01 Desember 2025, 18:57 WIB

Advertisement

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona

Wisata
| Minggu, 30 November 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement