Advertisement
Ansor DIY Siapkan Badan Siber Hadapi Ancaman Digital
Ansor DIY bentuk Badan Siber untuk perkuat literasi digital, keamanan siber, dan pemanfaatan AI dalam menghadapi maraknya ancaman digital. - Istimewa.
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—GP Ansor DIY menyiapkan pembentukan Badan Siber untuk memperkuat literasi digital, cyber influence, keamanan siber, dan pemanfaatan teknologi berbasis AI.
Pembentukan badan ini diawali dengan pelatihan Ansor Cyber yang membahas strategi komunikasi, keamanan siber, hingga implementasi kecerdasan buatan. Pelatihan tersebut menjadi langkah awal menata kapasitas kader menghadapi perkembangan teknologi yang makin cepat.
Advertisement
Ansor menilai ancaman seperti disinformasi, deepfake, dan manipulasi suara maupun teks membutuhkan strategi pertahanan digital yang lebih sistematis. Badan Siber nantinya diharapkan mampu memperkuat peran kader dalam menjaga ruang digital yang sehat dan informatif.
Wakil Ketua Bidang Transformasi & Layanan IT PW GP Ansor DIY Ulul Albab menjelaskan sebagai persiapan pihaknya telah menggelar pelatihan Ansor Cyber bertema Strategi Komunikasi, Keamanan Siber dan Implementasi AI, Minggu (30/11/2025). Kegiatan ini menjadi langkah awal mempersiapkan pembentukan Badan Siber Ansor DIY.
BACA JUGA
Ia menilai pentingnya Ansor DIY memiliki badan siber sebagai respons atas banyaknya kasus ancaman siber, maraknya disinformasi, dan percepatan teknologi berbasis AI.
"Selain itu badan ini sebagai persiapan kader dalam menghadapi era digital. Cyber Ansor sangat relevan dengan tantangan anak muda di masa depan. Dalam waktu dekat akan dibentuk Badan Siber Ansor DIY,” katanya dikutip Senin (1/12/2025).
Wasekjen PP GP Ansor Bidang Badan Siber Wahyudi Djafar menilai pembentukan Badan Siber Ansor DIY menjadi bentuk komitmen Ansor DIY untuk meningkatkan literasi digital kader dan masyarakat. Selain itu mengembangkan cyber influence yang sehat dan informatif, mendorong transformasi teknologi di lingkungan organisasi berbasis AI serta memperkuat keamanan siber.
Di sisi lain perkembangan AI yang semakin mampu memproduksi konten palsu, seperti deep fake, manipulasi suara dan teks otomatis canggih yang sulit dibedakan dari konten asli.
"Fenomena ini menuntut organisasi seperti Ansor untuk menata ulang strategi perlawanan terhadap disinformasi. Ansor perlu memiliki pendekatan yang lebih sistematis, kolaboratif, dan berbasis teknologi dalam menjaga ruang digital masyarakat," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




