Advertisement
WARGA MISKIN GUNUNGKIDUL : Ada Penerima PKH yang Tidak Tepat Sasaran?

Advertisement
Warga miskin di Gunungkidul perlu didata ulang
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul akan melakukan program pembaharuan data warga penerima Program Keluarga Harapan.
Advertisement
Pembaharuan ini dilakukan selain untuk verifikasi ulang, juga digunakan untuk mencari warga yang tercecer dan belum menerima bantuan.
Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul Dwi Warna Widi Nugraha mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan petugas pendamping PKH untuk melakukan pendataan ulang.
Hasil dari pendataan tersebut akan diserahkan ke pusat untuk pembaruan data. "Masih dalam proses, tapi kelihatannya akan banyak tambahan penerima bantuan program," kata Dwi kepada wartawan, Senin (29/2/2016).
Dia menjelaskan, selain adanya tambahan warga penerima bantuan, dinas juga menemukan indikasi warga yang tak layak lagi menerima. Pasalnya sejumlah warga tersebut dirasa telah memiliki penghidupan yang lebih layak.
"Total di Gunungkidul ada 6.458 penerima bantuan. Dari jumlah ini ada sekitar 600-an warga yang dinilai telah mampu sehingga dirasa tidak butuh lagi bantuan itu," ungkapnya.
Dwi menambahkan, pembaruan data dilakukan untuk mencocokan data yang berada di lapangan. Tidak dipungkiri, data tersebut terus berubah seiring dengan berjalannya waktu.
"Data itu terus berubah-ubah, jadi dibutuhkan pendataan ulang untuk mendapatkan yang mendekati kenyataan di lapangan," ungkapnya.
Menurut dia, untuk penerima yang dirasa tidak layak menerima bantuan akan diberi pengertian agar mau mengundurkan diri sebagai penerima bantuan.
Rencananya pemberitahuan ke warga itu akan dilakukan petugas pendamping. "Untuk memahamkan warga kami juga mengandalkan peran dari petugas pendampingan," katanya.
Terpisah, Anggota Komisi D DPRD Gunungkidul Imam Taufik meminta agar masalah ini benar-benar diperhatikan. Jika memang warga yang sudah mampu masih menerima bantuan PKH harus dilakukan pendataan ulang agar PKH bisa diberikan tepat sasaran.
“Kalau memang ada yang tidak layak, saya harap dinsosnakertrans bisa melakukan verifikasi ulang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Keputusan MK Pemilu dan Pilkada Dipisah, Ini Respons KPU Sleman
- Gratis! Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka Mulai Hari Ini 2 Juli 2025, Waktu Tempuh Hanya 10 Menit
- Jemaah Haji 2025 Asal Sleman: Kloter 65 SOC Pertama Datang di Bumi Sembada
- Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN-PPM UGM Korban Kapal Tenggelam Menunggu Pihak Keluarga
- Program Rumat Sampah dari Rumah Mampu Atasi Masalah Sampah di Purwokinanti Jogja
Advertisement
Advertisement