Advertisement
NARKOBA JENIS BARU: Tak Punya Uang Beli Narkoba, Pria Ini Makan Jamur Kotoran Sapi
Advertisement
Narkoba jenis baru mulai masuk Jogja, ada pelaku yang menggunakan jamur kotoran sapi
Harianjogja.com, JOGJA- Di Jogja sudah ada beberapa narkoba jenis baru yang juga telah beredar. Antara lain metilon, tembakau kingkong dan jamur kotoran sapi.
Advertisement
Sayangnya narkoba jenis itu belum semuanya masuk dalam daftar perundangan untuk bisa ditindak. Namun pihaknya telah mengamankan pelaku masing-masing sekali.
"Padahal narkoba jenis baru ini dampaknya juga luar biasa sama dengan narkotika," kata Direktur Reserse Narkoba Polda DIY Kombes Pol Andi Fairan, baru-baru ini.
Wisnu, salah satu pengguna narkoba jamur kotoran sapi mengaku pilihan memakai jamur ketika tidak memiliki uang untuk membeli narkoba. Ia mendapatkan informasi itu dari seorang temannya yang menggunakan. Namun ia enggan menjelaskan detail tempat mengambil kotoran tersebut, dirinya menolak jika disebut membeli.
"Tidak membeli, hanya ambil saja di tempat kotoran sapi," ucapnya di Mapolres Sleman.
Wisnu menggunakannya dengan cara digoreng lalu dimakan seperti kebanyakan makanan. Setelah beberapa menit kemudian, ia merasakan mabuk atau ngefly seperti menggunakan narkoba pada umumnya.
Maklum, di jamur itu terdapat zat bernama psilosibina dan psilocina yang dampaknya melebihi narkotika jenis ganja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemerintah Pusat Bahas Serius Pengungsi Rohingya, Menkopolhukam: Ada Dugaan TPPO
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
- Sendratari Anak Tari Klasik Gaya Jogja Dipentaskan di Ndalem Mangkubumen
- Mafia Tanah Kas Desa: Jagabaya Caturtunggal Diduga Terima Suap dari Robinson 3 Kali, Nilainya Ratusan Juta
- Heboh Pneumonia Misterius, Dinkes Jogja: Tak Ada Peningkatan Kasus
Advertisement
Advertisement