Advertisement

MITIGASI BENCANA : Antisipasi Erupsi, Desa Lereng Merapi Bentuk Sister Village

Redaksi Solopos
Rabu, 01 Juni 2016 - 00:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
MITIGASI BENCANA : Antisipasi Erupsi, Desa Lereng Merapi Bentuk Sister Village Foto ilustrasi Gunung Merapi (Gigih M. Hanafi)

Advertisement

Mitigasi bencana di kawasan Merapi

Harianjogja.com, SLEMAN -- Sejumlah desa di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta membuat kesepakatan bersama untuk membentuk "sister village" sebagai upaya dalam penanggulangan bencana erupsi.

Advertisement

Penandatangan kesepakatan antara Desa Umbulharjo, Cangkringan dengan Desa Umbulmartani, Ngemplak dilakukan di Barak Pengungsian Brayut Wukirsari Cangkringan.

Kemudian, Desa Kepuharjo Cangkringan dengan Desa Bimomartani Ngemplak, Desa Wukirsari, Cangkringan dengan Desa Bimomartani Ngemplak dan Desa Argomulyo, Cangkringan dengan Desa Tirtomartani Kalasan dilakukan di Barak Pengungsian Kiyaran, Wukirsari Cangkringan.

Penandatanganan kesepakatan tersebut disaksikan Bupati Sleman Sri Purnomo dan sebagai saksi Kepala BPBD Kabupaten Sleman Julistiono Dwi Wasito, MM dan Camat Cangkringan Edy Harmana.

"Perjanjian kerja sama tersebut tentang penampungan bila terjadi bencana erupsi Gunung Merapi, sebagai desa yang berdampak erupsi Merapi baik Desa Umbulharjo, Kepuharjo, Wukirsari dan Argomulyo Cangkringan, maka sebagai desa penyangga/penampung pengungsi bila terjadi bencana erupsi merapi adalah Desa Umbulmartani, Bimomartani dan Tirtomatani," kata Julisetiono seperti dikutip dari Antara, Selasa (31/5/2016)

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakanupaya mitigasi bencana tidak bisa berhasil tanpa kesatuan langkah semua unsur yang terlibat.

"Karenanya kami ingin mengajak seluruh jajaran untuk dapat terus menjaga semangat dan komitmen dalam mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam upaya mitigasi bencana di Kabupaten Sleman," katanya.

Ia mengatakan, semua unsur memiliki kesiapan dan kesiapsiagaan dalam menjalankan peran dan fungsinya saat menghadapi bencana menjadi tujuan yang harus diwujudkan. Sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa dan kerugian oleh bencana.

"Gladi lapang menjadi media yang sangat strategis dalam mengaplikasikan pengetahuan dan pemahaman dalam mitigasi bencana," katanya.

Menurut dia, gladi lapang juga menjadi moment dalam menggali secara lebih dalam apa saja yang harus dipersiapkan baik oleh masyarakat, relawan maupun Unit Operasional Penanggulangan Bencana Kecamatan dan Unit Pelaksana Penanggulangan Bencana Desa ketika dihadapkan pada kondisi nyata.

"Disamping itu, kegiatan tersebut juga menjadi media koordinasi bagi seluruh unsur yang terlibat, sehingga dapat semakin solid sebagai satu kesatuan dalam upaya mitigasi bencana" katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rangers Pidie Aceh Meninggal Seusai Diamuk Gajah Liar, Konflik Gajah Harus Segera Diselesaikan

News
| Kamis, 07 Desember 2023, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement