Advertisement
Audiensi ke DPRD, Satgas PPA Bantul Harapkan Dukungan Penuh

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL – Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) Kabupaten Bantul menyampaikan sejumlah aspirasi saat menggelar audiensi dengan pimpinan DPRD Bantul pada Kamis (3/7/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh 11 orang pengurus Satgas PPA yang dipimpin langsung oleh Ketua Satgas, M. Zainul Zain.
Advertisement
Dari pihak legislatif, hadir Wakil Ketua I Suradal dan Wakil Ketua III Agung Laksmono, untuk menyambut kehadiran mereka.
“Kita melakukan audiensi yang pertama kalinya sejak kami terbentuk di tahun 2015 atau 10 tahun silam,” kata Zain Kamis (3/7).
Pertama, Satgas memperkenalkan eksistensinya secara resmi berdasarkan SK Bupati Nomor 173 Tahun 2025.
Saat ini, jumlah anggota aktif mencapai 120 orang. Kedua, mereka ingin membangun kedekatan dengan para pimpinan serta anggota dewan sebagai representasi masyarakat. Ketiga, Satgas PPA berharap DPRD dapat menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian status Kabupaten Layak Anak (KLA) bagi Bantul.
BACA JUGA: Ribuan Warga di Srandakan Terdampak Kekeringan, Begini Kata Bupati Bantul
Poin keempat, mereka menitipkan aspirasi terkait dukungan anggaran untuk kegiatan Satgas PPA yang diharapkan dapat dialokasikan melalui pokok pikiran (pokir) para anggota dewan. Kelima, mereka meminta agar Satgas PPA dilibatkan sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan DPRD.
“Tentunya dalam menjalankan ketugasan kami, perlu dukungan berbagai pihak. Diantaranya adalah dari DPRD Bantul. Sekaligus agar tahu dan paham akan ketugasan kami,” kata Zainul.
Wakil Ketua III DPRD Bantul, Agung Laksmono, menyatakan dukungan atas keberadaan dan peran aktif Satgas PPA di tengah masyarakat. Ia menilai, peran Satgas sangat penting dalam mendampingi dan melindungi kelompok rentan dari kekerasan.
“Diantaranya adalah bagaimana Satgas PPA ini memberikan pemahaman dan sosialisasi terkait kekerasan pada perempuan dan anak. Lalu langkah apa yang harus dilakukan manakala perempuan dan anak ini mendapat kekerasan,” kata Agung.
Ia menegaskan bahwa program-program yang dijalankan Satgas PPA sejalan dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Bantul dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Sehingga kegiatan mereka sejalan dengan visi dan misi dari Pemkab Bantul yakni meningkatkan kualitas SDM,” kata Agung.
Diketahui, sejak awal Januari hingga pertengahan Juni 2025, sebanyak 85 laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak telah terjadi di Kabupaten Bantul.
Angka ini disampaikan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Bantul yang berada di bawah Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Kabupaten Bantul.
“Hingga saat ini jumlah kasus ada 85 yang dilaporkan dengan dominasi adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dengan korban terbanyak yaitu anak. Setelah itu KDRT pada istri,” ungkap Kepala Dinas DP3P2KB Bantul, Ninik Istitarini MPH, Jumat (20/6).
Untuk menangani kasus-kasus tersebut, pihaknya menggandeng berbagai mitra, termasuk Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bantul yang diketuai oleh M Zainul Zain.
Satgas ini telah memiliki 120 anggota yang tersebar di 75 kalurahan di seluruh wilayah Bantul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BSU Tahap 2 Dicairkan 3 Juli 2025 lewat Kantor Pos, Simak Cara Mengambilnya
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ubur-Ubur Mulai Jarang Terlihat di Pantai Gunungkidul, Pengunjung Tetap Diminta Waspada
- Jumlah Anak Tidak Sekolah Usia SMA di Kulonprogo Mencapai 329, Ini yang Akan Dilakukan Balai Dikmen
- Optimalisasi Penggunaan SIM Linmas Terus Didorong
- Pemkot Jogja Siagakan Armada dan Tambahan Personel Atasi Sampah di Masa Liburan
- Pasar Seni Gabusan dan Pasar Hewan di Bantul Belum Tersentuh E-Retribusi
Advertisement
Advertisement