Advertisement

HUT KOTA JOGJA : Siswa Diajak Bermain Dolanan Tradisional

Sunartono
Sabtu, 08 Oktober 2016 - 17:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
HUT KOTA JOGJA : Siswa Diajak Bermain Dolanan Tradisional Sejumlah siswa bermain mainan tradisional egran di Halaman SD Muhammadiyah Miliran dalam rangka HUT Kota Jogja, Jumat (7/10/2016). (JIBI/Harian Jogja - IST/IbnuKepala SD Muhammadiyah Miliran Ibnu Mubarok)

Advertisement

HUT Kota Jogja dirayakan sebuah sekolah dengan memperkenalkan dolanan bocah

Harianjogja.com, JOGJA -- Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Miliran Kota Jogja menggelar kegiatan dolanan tradisional dalam rangka memperingati HUT Kota Jogja ke-260, Jumat (7/10/2016). Ratusan siswa bersemangat mengikuti kegiatan yang digelar di kompleks sekolah berlokasi di Jalan Kenari, Umbulharjo, Kota Jogja itu.

Advertisement

Pelaksana Tugas Harian (Plh) Kepala SD Muhammadiyah Miliran Ibnu Mubarok menjelaskan, lahirnya Kota Jogja penuh dengan sejarah budaya masa lampau yang memiliki nilai luhur. Momentum HUT diperingati setahun sekali, sengaja diikuti sekolahnya dengan penuh semangat berbudaya seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski demikian, pada 2016 ini, pihaknya menampilkan suasana beda. Selain siswa harus berpakaian adat Jawa, mereka juga diminta untuk ikut serta bermain mainan tradisional. Sekolah membebaskan siswa dari kegiatan belajar mengajar kemudian siswa diberikan ruang untuk bermain mainan tradisional tersebut.

"Sekolah sudah menyiapkan mainan tradisional, anak-anak tinggal memainkan di sekolah secara bersama-sama," terangnya kepada Harian Jogja, Jumat (7/10/2016).

Mainan tradisional itu terdiri atas dakon, egrang, bekelan dan gangsing. Siswa memainkannya dengan masih mengenakan pakaian tradisional Jawa. Menurut Ibnu, keberadaan mainan tradisional yang nyaris tak tersentuh oleh anak-anak perlu kembali dikenalkan kepada siswa melalui momentum HUT Kota Jogja. Sebagian besar anak usia SD saat ini lebih sering ditemukan mampu menggunakan gadget. Penggunaan mainan tradisional sebagai upaya memperkenalkan kepada anak-anak agar terbiasa bagi yang jarang memainkannya. Padahal mainan tradisional itu memiliki nilai luhur seperti egrang bisa mengajarkan kesabaran ketika berjalan.

"Permainan disesuaikan, kalau egrang bagi siswa yang sudah besar seperti kelas lima atau enam. Sebagian besar siswa merasa enjoy dengan permainan [tradisional] itu," tegasnya.

Selain bermain mainan tradisional, para siswa juga diajak menyanyikan lagu tradisional Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia

News
| Kamis, 03 Juli 2025, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement