Advertisement
Kalau Cuma Jadi Tempat Pinjam Buku, Perpustakaan Bisa Gulung Tikar
Advertisement
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY menargetkan mampu mengunduh sejuta e-book tahun ini
Harianjogja.com, KULONPROGO-Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) DIY menargetkan mampu mengunduh sejuta e-book tahun ini. Upaya itu diharapkan mendukung program pengembangan jaringan perpustakaan dan kearsipan berbasis teknologi informasi.
Advertisement
Hal itu diungkapkan Kepala BPAD DIY, Budi Wibowo, dalam rapat pembinaan perpustakaan dan kearsipan desa di aula Kantor Perpustakaan dan Arsip (KPA) Kabupaten Kulonprogo, Senin (5/12/2016).
Menurutnya, perpustakaan mesti menyesuaikan diri dengan era digital. Selain mengelola buku dan arsip dalam bentuk cetak, perpustakaan juga perlu melakukan digitalisasi koleksi dan menyediakan buku elektronik atau e-book. “Jadi kita harus lari ke digital library,” kata Budi.
Budi mengatakan, BPAD DIY sedang berusaha menghimpun e-book dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Setidaknya sudah ada 800.000 e-book yang diunduh. Jumlah tersebut diharapkan minimal bisa genap sejuta di akhir tahun ini.
Buku-buku elektronik itu kemudian dimasukkan ke dalam server internal BPAD DIY agar bisa diakses dengan mudah oleh pengunjung perpustakaan.
Kemajuan teknologi informasi tidak bisa diabaikan. Orang tua juga tidak mungkin melarang anak-anaknya menggunakan gadget dengan alasan menganggu konsentrasi belajar.
Menurut Budi, gadget dengan segala fasilitas canggihnya harus dimanfaatkan secara bijak. Bukan hanya menjadi media hiburan, melainkan juga sarana pembelajaran. Budi berharap para pelajar dapat membuka e-book melalui gadget masing-masing.
“Nantinya anak-anak sekolah tidak perlu bawa buku paket ke sekolah. Itu perlu dikembangkan juga,” ujar Budi.
Budi lalu memaparkan, BPAD DIY juga bakal meningkatkan perhatian terhadap pengembangan perpustakaan desa pada tahun 2017. Tim akan mendatangi 14 desa untuk menyalurkan bantuan sarana-prasana serta mengadakan kegiatan pelatihan, diskusi, atau bedah buku. Dia berharap keberadaan perpustaan desa dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kepala KPA Kulonprogo, Harminto berpendapat, perpustakaan desa merupakan penggerak pembangunan daerah. Jika dikelola secara maksimal, perpustakaan bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi.
Harminto berharap masyarakat tidak hanya memanfaatkan perpustakaan desa sebagai tempat membaca dan meminjam buku. Menurutnya, perpustakaan dapat difungsikan sebagai pusat belajar masyarakat.
Dia lalu menyontohkan aula KPA Kulonprogo yang hampir tidak pernah sepi karena diisi kegiatan pelatihan dan penyuluhan. “Kalau cuma jadi tempat pinjam buku, perpustakaan bisa gulung tikar,” ungkap Harminto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
Advertisement
Advertisement