Advertisement

Promo November

Jumlah RTLH di Bantul Cukup Tinggi, Alokasi Perbaikan RTLH Setiap Tahun Masih Sedikit

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 26 April 2024 - 19:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Jumlah RTLH di Bantul Cukup Tinggi, Alokasi Perbaikan RTLH Setiap Tahun Masih Sedikit Rumah tak layak huni - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul memetakan masih ada ribuan rumah yang tidak layak huni (RTLH) di Bantul. Meski begitu lantaran anggaran yang terbatas, penanganan rumah tidak layak huni masih minim.

Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman DPUPKP Bantul, Erwin Prasmanta menuturkan masih ada 1.585 unit RTLH di Bantul. Dari jumlah tersebut, Kapanewon Sanden menduduki kapanewon dengan jumlah RTLH tertinggi di Bantul. Disana ada 155 unit RTLH.

Advertisement

"Kondisi RTLH di Kapanewon Sanden sebagian besar kondisi bangunan tidak berstruktur dengan pasangan baru bata tanpa semen atau hanya [di] pasang [dengan] tanah," ujarnya, Jumat (26/4/2034).

Dia menuturkan Pemkab Bantul dalam beberapa tahun terakhir mengucurkan anggaran untuk penanganan RTLH. Pada 2023 Pemkab Bantul mengucurkan untuk peningkatan kualitas rumah swadaya di Bantul mencapai Rp3,1 miliar. Jumlah tersebut untuk menangani 155 unit RTLH.

Sementara 2024 Pemkab Bantul menganggarkan sekitar Rp1,9 miliar untuk penanganan 99 unit RTLH. Dengan anggaran tersebut, setiap penerima diberikan anggaran Rp20 juta untuk perbaikan rumah.

Baca Juga

Jumlah RTLH Masih 2.700 Unit, Bantul Hanya Akan Perbaiki 177 Rumah pada 2024

Duh! Belasan Ribu Rumah di Gunungkidul Berstatus Tak Layak Huni

Masih Ada 2.700 Rumah Tidak Layak Huni di Bantul

Menurut Erwin anggaran tersebut dapat digunakan perbaikan lantai, dinding serta atap rumah. Selain itu rumah yang struktur bangunannya belum sesuai standar rumah tahap gempa, dapat diperbaiki pula dengan anggaran tersebut. "Ini bantuan untuk perbaikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah [MBR]," katanya.

Dia menyampaikan penerima bantuan tersebut harus memenuhi beberapa persyaratan antara rumah yang akan diperbaiki merupakan kepemilikan pribadi dan merupakan warga berpenghasilan rendah.

"Jadi seluruh RTLH yang tersebar di 17 kapanewon untuk prioritas penanganan dilakukan secara bergiliran, sehingga nantinya 17 kapanewon tersebut bisa tertangani secara merata," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement