Advertisement
Lampu Jalan dan Lampu "Bangjo" di Bantul akan Diganti LED
Advertisement
Lampu jalan dan lampu LED di Bantul akan diganti LED
Harianjogja.com, BANTUL-Bermaksud menekan angka pemborosan pembayaran listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) dan lampu APILL, pihak Dinas Perhubungan berencana akan melakukan meterisasi dan penggantian jenis lampu dari lampu konvensional menjadi lampu LED.
Advertisement
Untuk itu, pihak Pemkab Bantul telah menganggarkan dana sebesar Rp190 juta untuk pengadaan lampu LED dan Rp500 juta untuk meterisasi.
Kepala Bidang Keselamatan Teknik Sarana dan Prasarana (KTSP) Dinas Perhubungan (Dishub) Bantul Singgih Riyadi mengakui selama ini memang terjadi pemborosan anggaran untuk pembayaran listrik APILL dan PJU di Bantul.
Pemborosan itu disebabkan oleh besarnya pembayaran uang listrik kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mencapai Rp1,6 miliar per bulan.
Dengan pendapatan pajak yang hanya Rp2,2 miliar, ia khawatir jika hal itu terus terjadi, besar kemungkinan akan mempengaruhi pendapatan daerah melalui sektor pajak penerangan jalan (PPJ).
Itulah sebabnya, ia merasa meterisasi dan pengadaan lampu LED itu sangat mendesak dilakukan. Ia menjelaskan, dengan adanya pemasangan meteran di PJU, pihaknya bisa mengontrol sendiri beban listrik digunakan.
Sejauh ini, dari total 3.547 titik Lampu PJU di Bantul, baru sekitar 1.000 unit yang sudah terpasang meteran. Akibatnya, pembayaran listrik PJU itu pun masih menggunakan sistem abonemen.
“Sistem inilah [abonemen] yang menyebabkan pengeluaran kami membengkak,” katanya saat ditemui Harianjogja.com, Kamis (8/12/2016) siang di kantornya.
Selain itu, penggunaan lampu konvensional pun tak pelak menambah pemborosan daya listrik. Dari hasil kajian yang ia lakukan terhadap 30 titik lampu di kawasan Jl. Parangtritis, penggunaan lampu LED ternyata bisa mengirit pengeluaran untuk pembayaran listrik hingga maksimal 62,5%.
Padahal, hingga kini tercatat PJU yang masih menggunakan jenis lampu konvensional lebih dari 2.900 unit.
Terpisah, Kepala Dishub Bantul Soewito menjelaskan, sasaran utama dari rencana itu memang adalah terkait dengan efisiensi penggunaan energi listrik yang bermuara pada pendongkrakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bantul dari sektor Pajak Penerangan Jalan (PPJ).
Dijelaskannya, tagihan listrik yang harus dibayar oleh Pemkab Bantul per bulannya memang cenderung mengalami kenaikan. Sayangnya hal itu tak diikuti dengan peningkatan angka PPJ. Akibatnya, saldo yang masuk ke kas daerah pun tak bisa maksimal.
“Kalau misalnya pemakaian listrik bisa lebih efisien, maka saldo pun bisa lebih besar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Gedung Hubdam Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Ini Total Kerugian
- Kisah Sukses Umbul Pelem Klaten, dari Ladang Cenil sampai Jadi Wisata Favorit
- Kemenhub Tambah Kuota Mudik Gratis dengan Bus untuk 10.000 Orang, Yuk Daftar!
- Sosok Irfan Jauhari, Winger Lincah Persis Solo yang Sumbang Emas SEA Games 2023
Berita Pilihan
Advertisement
Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement