Advertisement
Bantuan Bedah Rumah Tidak Layak Huni di Gunungkidul Belum Merata
 
                
            Advertisement
Bantuan bedah Rumah tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Gunungkidul belum merata
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL —Bantuan bedah Rumah tidak Layak Huni (RTLH) di Kabupaten Gunungkidul belum merata. Di Desa Nglipar, kecamatan Nglipar hingga saat ini masih terdapat 246 rumah tidak layak huni yang belum tersentuh bantuan tersebut.
Advertisement
Kepala Desa Nglipar, Heni Kusdiyanto mengatakan dari hasil pendataan lapangan dan disertai dengan gambar rumah yang jelas, ternyata masih terdapat 246 rumah tidak layak huni di wilayahnya. Jumlah itu tersebar di Dusun Sumberjo 19 rumah, Dusun Mengger 27 rumah, Dusun Nglipar Lor 51 rumah, Dusun Nglipar Kidul 42 rumah, Dusun Ngaliyan 63 rumah dan Dusun Kedungranti 44 rumah.
Dengan masih banyaknya RTLH yang masih merata di sejumlah Dusun itu, pihaknya terus berupaya agar mendapatkan bantuan dari pemerintah. “Proposal sudah kami ajukan. Namun hingga saat ini, belum ada kepastian,” kata dia, Minggu (7/5/2017).
Upaya mengajukan program bantuan bedah rumah kata dia sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu. Namun kenyataannya, Desa Nglipar dianggapnya sebagai desa yang bernasib apes karena tidak menerima bantuan bedah rumah tersebut.
Padahal kata dia proposal yang diajukan sudah sangat rinci, lengkap dengan gambar rumah dan penghasilan pemilik rumah yang dia nilai memang layak mendapatkan bantuan. “Kami sudah hampir putus asa karena proposal belum juga ditanggapi.
Ketika disinggung kemungkinan menggunakan dana desa secara berkala, Heni mengaku hal tersebut tidak mungkin dilakukan. Pasalnya di Desa Nglipar, banyak memiliki warga miskin yang sama-sama membutuhkan bantuan. Sehingga dia tak mau ada konflik yang terjadi antar warga karena iri hati.
Terpisah, Kepala Bidang Perumahan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Gunungkidul, Bambang Antono mengatakan, hingga saat ini, program yang didukung pemerintah pusat melalui bedah rumah memang masih belum bisa menyasar semua RTLH. Pihaknya masih mencatat sekitar 25.000 kepala keluarga yang menempati rumah tidak layak huni.
Pada tahun ini, Gunungkidul mendapatkan kuota bedah rumah tidak layak huni (RTLH) dari pemerintah pusat sebanyak 391 unit rumah. Jumlah tersebut terbagi untuk dua kecamatan. ”Masing-masing Kecamatan Ngawen sebanyak 291 unit RLTH dan Kecamatan Nglipar mendapatkan 100 unit, semestinya Desa Nglipar juga termasuk” katanya.
Sementara itu, Camat Nglipar Witanto membenarkan di kecamatannya menerima bantuan bedah rumah sebanyak 100 unit. Sasaran yang akan direhab saat ini juga meliputi tiga desa, masing-masing desa Nglipar, Desa Pilangrejo dan Desa Pengkol. ”Untuk Desa Nglipar saya jamin akan menerima,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja, Kamis 30 Oktober 2025
- Sengketa Lahan Citra Rejodani Tuntas, Pengembang Beli Tanah
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Bantul dan Gunungkidul, 30 Oktober 2025
- Tarif dan Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP, Kamis 30 Okt 2025
- PDIP Gelar Merah-Muda Fest 2025 di Jogja, Catat Tanggalnya
Advertisement
Advertisement

















 
            
