Advertisement
Gelombang Tinggi Pantai Selatan, Warga Pesisir Diminta Adaptasi

Advertisement
Peristiwa gelombang tinggi seharusnya bisa membuat masyarakat sekitar pesisir beradaptasi
Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto menyatakan peristiwa gelombang tinggi seharusnya bisa membuat masyarakat sekitar pesisir beradaptasi.
Advertisement
Warga seharusnya sudah bisa mengantisipasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana tersebut. “Karena memang mereka tinggal di wilayah rawan bencana,” katanya, Jumat (12/5/2017).
Terlebih, dalam 2-3 tahun terakhir, garis pantai di sepanjang pesisir selatan Bantul memang mengalami perubahan posisi. Dari hasil pengamatan BPBD Bantul, garis pantai itu diakuinya semakin menjorok ke utara.
Namun saat disinggung terkait relokasi bangunan, Dwi enggan berkomentar. Untuk melakukan relokasi, ia mengaku harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. “Karena wilayah pesisir itu kan sekarang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi DIY,” ucapnya.
Itulah sebabnya, ia pun menawarkan solusi pembangunan bangunan ramah bencana. Untuk wilayah pesisir dengan tingginya potensi abrasi akibat gelombang tinggi, rumah panggung menurutnya adalah yang paling sesuai.
“Setidaknya bangunan di pesisir itu memiliki tinggi [panggung] 2 meter dan menggunakan konstruksi kayu,” ucapnya, Jumat (12/5/2017).
Ke depannya, ia akan mulai mendesain prototype bangunan itu di beberapa titik rawan. Hanya saja, lantaran anggarannya cukup besar, perencanaan itu kemungkinan bisa direalisasikannya tahun depan. “Karena penataan kawasan itu akan melibatkan banyak pihak,” ucapnya.
Adapun terkait titik rawan itu sendiri, Dwi menerangkan, potensi dampak gelombang tinggi terbesar memang terjadi di sepanjang pantai selatan Bantul, terutama dari Pantai Depok ke arah barat. Indikator titik rawan itu dilihatnya dari faktor geografis dan sosiologis.
“Secara geografis, semakin ke barat, pantai memang semakin landai. Begitu juga dengan sosiologis, kawasan barat Pantai Depok lebih padat,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ekspor Batu Bara Indonesia Terendah Selama 3 tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Selama Mei 2025, Cek Lokasinya di Sini
- Jadwal Bus DAMRI di Jogja Hari Ini, Minggu 11 Mei 2025, Cek Lokasi Keberangkatannya
- Lokasi dan Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Selama Mei 2025
- Cuaca di Jogja Hari Ini Minggu 11 Mei Diprediksi Cerah, Saatnya Jalan-jalan
Advertisement