Advertisement
Candi Kedulan di Kalasan Mulai Dipugar

Advertisement
Pemugaran Candi Kedulan di Tirtomartani, Kalasan direncanakan selesai pada akhir November 2017
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pemugaran Candi Kedulan di Tirtomartani, Kalasan direncanakan selesai pada akhir November 2017. Air yang menggenang di sekitar candi menjadi salah satu kendala proses pemugaran ini.
Balai Pelestarian Cagar Budaya (PBCB) DIY mulai melaksanakan pemugaran pada 1 Agustus 2017 lalu. Kasi Perlindungan dan Pemanfaatan BPCB DIY Wahyu Astuti mengatakan tahap pertama ialah pembongkaran bangunan induk.
"Dibutuhkan waktu cukup lama sampai diputuskan Candi Kedulan benar-benat siap dibongkar, ada beberapa kendala," ujarnya, Minggu (6/8/2017).
Wilayah di sekitar Candi Kedulan itu berada di bawah tanah sehingga saat musim hujan sangat mudah tergenang air. Tim juga telah membangun gorong-gorong di sekitar candi guna resapan air.
Wahyu menjabarkan jika direncanakan juga akan dibangun resapan air di candi tersebut pada pemugaran tahun mendatang. Fungsinya agar air tak lagi menggenang di wilayah sekitar candi itu.
Wanita yang juga penanggungjawab proyek pemugaran ini menjelaskan kendala utama dari Candi Kedulan adalah soal tanah sejak pertama kali ditemukan tahun 1993. Pasalnya, bangunan peninggalan nusantara itu berada di atas Tanah Kas Desa (TKD). Namun sudah dilakukan pembebasan yang bersifat tukar guling dengan lahan yang lain.
Adapun, tahap awal pemugaran akan dilakukan dengan membongkar bangunan kaki candi. Setelahnya akan dilakukan pengukuran dan registrasi agar saat batu itu dikembalikan, posisinya bisa sama seperti saat awal batu ditemukan. Sedangkan tahun depan, pemugaran akan diteruskan dengan mengembalikan bentuk asli bangunan.
Petugas juga melakukan tahap penguatan pada bangunan candi yang dibangun pada abad 9 Masehi guna menimbang mekanika tanah penyokong candi ini. Pengamatan dilakukan untuk menilai kemampuan tanahnya akan kuat menopang bangunan utuh candi.
Dikatakan jika proyek ini perlu dilakukan untuk mengembalikan bentuk asli bangunan. Sebab selama ini masyarakat saat mengunjungi Candi Kedulan dalam kondisi bangunan yang terpisah-pisah baik kaki, tubuh dan atap bangunan. Harapannya masyarakat dapat menikmati bangunan utuh dari candi yang bentuknya dinilai mirip dengan Candi Sambisari tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rekrutmen Pendamping Desa, Mendes PDT: Tak Boleh Terlibat Parpol
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Mengenang Hamzah, Figur Sederhana yang Memanusiakan Manusia
- Cuaca Mayoritas di Wilayah DIY Hujan Ringan Siang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 25 April 2025, Peredaran Uang Palsu di Jogja hingga SPMB 2025
- Puluhan Pasangan di Gunungkidul Jalani Sidang Isbat Pernikahan
- Bandara Adisutjipto Akan Adakan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
Advertisement
Advertisement