Advertisement
Paku Alam V Jadi Pembaru Ekonomi

Advertisement
Raja tersebut adalah sosok istimewa yang punya pemikiran yang melampaui zaman di mana ia hidup.
Harianjogja.com, JOGJA—Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (KGPAA) Paku Alam V adalah salah satu sosok penting dalam sejarah Kadipaten Pakualaman dengan berbagai gerakan pembaharuannya di bidang ekonomi, birokrasi dan pendidikan.
Advertisement
Hal tersebut disampaikan oleh sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM) Sri Margana pada seminar Sejarah Kadipaten Pakualaman yang diselenggarakan oleh Seksi Sejarah Dinas Kebudayaan Kota Jogja, Selasa (8/8/2017). Menurutnya, Raja tersebut adalah sosok istimewa yang punya pemikiran yang melampaui zaman di mana ia hidup.
Sri Margana menyebut ketika KGPAA Paku Alam V mulai menjabat pada 1878, Hindia Belanda sedang masuk dalam periode liberal dimana modal asing mulai menyerbu masuk dengan investasi besar-besaran di berbagai bidang seperti perkebunan kopi, tebu dan pabrik gula.
“Terinspirasi dari Mangkunegara IV [penguasa Kadipaten Mangkunegaran] ia menarik semua tanah yang disewakan untuk dikelola sendiri menjadi perkebunan kopi dan indigo. Ia merasa rugi hanya menyewakan lahan, karena itu ia juga ingin menanam modal dengan cara meminjam uang ke bank,” jelasnya pada acara yang dihelat di Ndalem Kepatihan, Jalan Masjid itu.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Jogja, Eko Suryo Maharso mengatakan pihaknya sengaja mengadakan seminar tersebut supaya masyarakat, khususnya generasi muda paham betul kenapa Jogja bisa disebut sebagai daerah istimewa.
Ia juga berharap para generasi muda bisa menangkap pelajaran penting dalam sejarah untuk kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. “Tadi misalnya disebutkan tentang KGPAA Paku Alam V yang berpikiran terbuka. Harapannya anak muda bisa terus berinovasi,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dugaan Korupsi Pengadaan Rumah Prajurit TNI AD, Ini Kata KPK
Advertisement

Wisata Sejarah dan Budaya di Jogja, Kunjungi Jantung Tradisi Jawa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement