Advertisement
TIONGHOA JOGJA : Kue Bulan, Santapan Khas saat Tiong Ciu

Advertisement
Tionghoa Jogja sebentar lagi rayakan Tiong Ciu
Harianjogja.com, JOGJA -- Tidak lebih dari sebulan, masyarakat Tionghoa akan merayakan Tiong Ciu atau festival kue bulan. Sesuai namanya, kue bulan akan menjadi makanan yang disajikan dan disantap bersama dalam perayaan ini.
Advertisement
Tiong Ciu jatuh setiap tanggal 15 bulan 8 tahun Imlek. Dalam penanggalan Masehi, Tiong Ciu akan diperingati pada 4 Oktober 2017 mendatang. Perayaan ini juga dikenal untuk menyambut datangnya musim gugur dan biasa terjadi saat bulan purnama. Saat bulan menampakkan wujudnya dalam ukuran yang besar dan berjarak sangat dekat dengan bumi, perayaan Tiong Ciu dapat dilakukan.
“Kue bulan selalu ada ketika Tiong Ciu. Jadi kuliner khasnya Tiong Ciu,” kata pengelola Klenteng Poncowinatan, Margumulyo, Rabu (6/9/2017). Seperti pada tahun sebelumnya, Klenteng Poncowinatan akan menjadi tempat perayaan Tiong Ciu ini.
Dalam bahasa Hokkian, kue bulan dikenal dengan gwee pia atau tiong ciu pia. Makanan ini memang menjadi santapan kaum etnis Tionghoa tetapi saat ini keberadaan kue bulan sudah tersebar di mana-mana. Bahkan di beberapa pasar tradisional di Jogja, makanan ini laris diperjualbelikan. Menurut Margo, salah satu toko bakpia di Jogja juga menyajikan kue bulan ini secara khusus.
Margo mengatakan, tradisi makan kue bulan bersama selalu mewarnai perayaan Tiong Ciu. “Setelah sembahyang bersama, baru menikmati kue bulan,” kata Margo. Sembahyangan atau doa bersama akan dilakukan setelah bulan sudah terlihat di langit.
Sesuai namanya, kue bulan berbentuk bulat sedikit gepeng karena dipipihkan. Di dalamnya, ada yang berisi biji teratai, biji bunga matahari, ada pula kacang hitam. Dilansir dari Detik, bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue bulan atau moon cake antara lain tepung Hong Kong (narcissus flour), sirup gula, minyak kacang, pasta red bean atau bisa juga green tea, dan kuaci bunga matahari.
Cara pembuatan adonannya yaitu dengan mencampurkan tepung, sirup, dan minyak sampai rata dan mengembang kemudian didiamkan selama 1-2 jam. Setelah itu, adonan dibuat menjadi bentuk silinder dan dipotong-potong seberat masing-masing 30 gram. Setelah itu, pasta dicampurkan dengan kuaci dan dibentuk bola-bola. Proses selanjutnya yaitu membungkus bola-bola dengan kulit yang sudah disiapkan dan kemudian dipanggang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Korupsi Kementerian Tenaga Kerja, KPK Panggil Empat Saksi
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Batik Segoro Amarta Jogja Kantongi HAKI
- SPMB SMP 2025 di Bantul Gunakan Sistem Baru, Simak Jalur Pendaftaran, Kuota dan Jadwalnya
- Proyek Fisik Pelebaran Jalan di Batas Kota Bantul Dimulai Bulan Depan
- Launching Konco Museum, Gerakan Kolaboratif Anak Muda untuk Menghidupkan Museum di Jogja
- Ini Penyakit Hewan di Gunungkidul yang Bisa Memeroleh Kompensasi Rp5 Juta
Advertisement