Advertisement

Dalam Lima Bulan Damkarmat Kulonprogo Evakuasi 200 Sarang tawon

Khairul Ma\'arif
Jum'at, 23 Mei 2025 - 07:37 WIB
Ujang Hasanudin
Dalam Lima Bulan Damkarmat Kulonprogo Evakuasi 200 Sarang tawon Foto ilustrasi evakuasi sarang tawon. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mencatat di wilayahnya lebih banyak laporan terkait evakuasi tawon. Sedangkan untuk kejadian kebakaran jumlahnya tidak begitu dominan.

Alhasil, Seksi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Kulonprogo lebih sering melakukan operasi tangkat tawon (OTT) dibanding memadamkan amukan si jago merah.

Advertisement

Kepala Seksi Damkarmat BPBD Kulonprogo, Raden Chris Hartanto tidak membantah hal tersebut. Menurutnya, berdasarkan data laporan yang masuk selama 2025 ini kejadian kebakaran mencapai 15 saja. Sedangkan operasi tangkap tawon jumlahnya mencapai sekitar 200 penanganan di tahun yang sama.

"Sedangkan untuk evakuasi ular 79 penindakan selama 2025 ini," katanya, Kamis (22/5/2025). Diakuinya, kejadian kebakaran di Kulonprogo tidak begitu dominan bahkan terbilang sangat jarang terjadi. Chris menyebut, 15 kebakaran yang terjadi di 2025 ini saja itu tidak semuanya dampaknya besar.

Terkadang hanya kebakaran karena tabung gas yang bocor lantas ketika didatangi apinya sudah dapat dipadamin warga sekitar kejadian. "Kebakaran yang agak mencolok di Jatisarono sisanya, kebakaran kecil. Masih minim kebakaran rumah di Kulonprogo," sambungnya. Kebakaran yang dialami rumah warga sangat kecil karena kesadaran sudah meningkat terkait pencegahannya.

BACA JUGA: Pembangunan JPO Depan Kantor Pemkab Kulonprogo Ditargetkan Rampung Akhir 2025

Seperti misalnya penyebab kebakaran karena korsleting listrik jarang terjadi. Masyarakat Kulonprogo sudah sadar pemakaian listrik sehingga korsleting yang mengakibatkan kebakaran minim terjadi. "Kebakaran pabrik pun terakhir terjadi 2022 lalu pabrik wig," jelasnya. Chris menegaskan, selalu mengingatkan masyarakat dalam antisipasi kebakaran akibat korsleting listrik sehingga dapat ditekan kejadiannya.

Kulonprogo yang minim titik padat penduduk sehingga korsleting listrik tidak menimbulkan kebakaran. Malah sebaliknya, kebakaran di Kulonprogo terjadi di kampung-kampung pedesaan di rumah yang ditempati Lansia. "Masaknya pakai kayu bakar dikiranya sudah dimatikan ternyata masih hidup sehingga terjadi kebakaran," ungkapnya. Kebakaran semacam itu terjadi pada Februari lalu di Kapanewon Kokap dan Girimulyo. Api pembakaran kayu yang masih membara sehingga cukup membakar ruangan di rumah tersebut. Beruntungnya tidak ada korban jiwa ataupun korban luka.

Penyebab kebakaran semacam itu malah lebih sering menjadi faktor utama dibanding korsleting listrik. Namun, memang ketika musim kemarau Kulonprogo rentan terhadap kebakaran tetapi terjadi di hutan atau lahan kering dan tandus.

"Operasi tangkap tawon banyak rata-rata setiap malamnya bisa empat sampai lima titik ditangani," ucap Chris. Itu berdasarkan laporan warga yang diterima dan biasanya yang dievakuasi sarang tawon vespa sengatannya lebih sakit.

Berkembang biaknya yang cepat sehingga butuh evakuasi dengan penanganan yang tepat guna tidak asal-asalan karena membahayakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kasus Korupsi Kementerian Tenaga Kerja, KPK Panggil Empat Saksi

News
| Jum'at, 23 Mei 2025, 14:07 WIB

Advertisement

alt

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul

Wisata
| Jum'at, 16 Mei 2025, 14:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement