Advertisement
Ini yang Dilakukan Petani Bantul Agar Tidak Gagal Panen Lagi

Advertisement
Untuk upaya antisipasi ke depan akan dipergunakan alat Trap Barrier System (TBS)
Harianjogja.com, BANTUL-Para petani di Argomulyo adakan gropyokan tikus, di Bulak Panggang, Argomulyo, Sedayu, Minggu (22/10/2017). Hal ini merupakan upaya untuk mencegah kembali gagal panen.
Advertisement
Camat Sedayu Fauzan Mu'arifin mengatakan, hampir delapan hektare lahan padi siap panen dimakan tikus. "Para petani yang merupakan penggarap, bukan pemilik sawah, tidak mendapat hasil bahkan rugi total," ujar Fauzan, Minggu (22/10/2017.
Dalam geropyokan itu, sekitar 100 tikus berhasil ditangkap dengan peralatan seadanya. Dalam geropyokan tersebut juga ditemukan sebuah ular kobra ukuran sedang, tetapi dilepaskan lagi agar menjadi predator alami tikus.
Gropoyakan dilakukan dengan alat cangkul, sabit, jaring, gebuk kayu. Selain itu, pompa air yang digunakan untuk membanjiri lubang agar tikus keluar. Kegiatan ini sudah beberapa kali dilakukan, tetapi populasi tikus masih banyak.
Untuk upaya antisipasi ke depan akan dipergunakan alat Trap Barrier System (TBS). Di daerah Sedayu juga terdapat burung hantu Tyto alba sebagai predator tikus, tetapi dirasa juga belum maksimal.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi mengatakan, hama tikus memang harus rutin dikendalikan. "Selain dengan gropyokan, kami juga menyosialisasikan pengasapan dan penggunaan perangkap untuk mengurangi hama tersebut dan panen akan lebih maksimal," kata Pulung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kekurangan Siswa, SMP Ma'arif Yani Kulonprogo Resmi Ditutup, Siswanya Diminta Pindah Sekolah
- SPMB 2025, Jalur Afirmasi Tambahan Sudah Terpenuhi, Sejumlah SMA/SMK di DIY Masih Kekurangan Siswa
- Harganas Harus Mengusung Semangat Inklusif dan Kolaboratif
- Tol Jogja-Kulonprogo, 1.187 Bidang Tanah Dibebaskan, Uang Ganti Kerugian Tembus Rp1,3 Triliun
- Penjelasan BMKG Soal Udara Dingin "Bediding" di Jogja
Advertisement
Advertisement