Advertisement
Harga Beras di Jogja Masih Tinggi
Advertisement
Harga beras masih belum mengalami penurunan
Harianjogja.com, JOGJA-Harga beras masih belum mengalami penurunan. Kualitas beras banyak yang turun menir atau patah, sehingga menjadi salah satu penyebab naiknya harga beras di pasaran.
Advertisement
"Berasnya banyak yang turun menir, patah-patah. Jadi harus diayak lagi untuk dipilih beras yang masih utuh. Jadi harganya makin mahal," ujar Suharti pedagang beras di lantai dua Pasar Beringharjo, Jumat (19/1/2018).
Menurunnya kualitas beras turun diakibatkan karena proses pengeringan yang tidak optimal. Sehingga membuat beras menjadi banyak yang tidak utuh atau patah-patah.
Berdasarkan pantauan di pasaran, harga beras jenis C4 Super masih dibanderol dengan kisaran Rp12.500 sampai Rp13.000 per kilogram. "Kenaikan harga beras di tahun ini lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga beras yang pernah terjadi sebelumnya. Kemungkinan nanti April harganya baru mulai normal," jelas Suharti.
Sedangkan untuk jenis IR yang merupakan beras kualitas medium biasanya hanya dijual seharga Rp9.000 sampai Rp10.000 per kilogram. Namun, kenaikan harga beras pada saat ini membuat harga beras jenis ini terkerek naik menjadi Rp11.000 per kilogram.
Harga beras yang mahal di toko-toko sembako juga membuat daya beli masyarakat sedikit menurun. Mahalnya harga beras medium juga membuat pedagang memilih menjual beras yang lebih mahal.
Harga beras jenis Rojo Ijo harganya dibanderol dengan harga Rp11.500 per kilogram. Iswari mengungkapkan harga mentik wangi juga ikut terkerek naik.
"Mentik wangi dari Delanggu Klaten, sekarang ini saya jual Rp13.500 per kilogram," ungkap Iswari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Vladimir Putin Kembali Maju dalam Pemilu Presiden Rusia Maret 2024
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Akhir Tahun, Sat Pol PP DIY Siagakan Ratusan Personel SRI Jaga Kawasan Pantai
- Bawaslu DIY Kesulitan Menindak Kampanye Terselubung Anggota Dewan Petahana
- Kekayaan Guru Besar UGM Sekaligus Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap, Punya 4 Rumah Rp23 Miliar di Sleman
- Meski Pembinaan Rutin Digelar, Parkir Liar Bak Mati Satu Tumbuh Seribu
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Jagabaya Caturtunggal Ditahan Kejati DIY
Advertisement
Advertisement