Advertisement

Pembalap Sepeda dari 22 Negera Adu Kebut dari Jogja ke Bali

Jumali
Rabu, 24 Januari 2018 - 16:40 WIB
Bhekti Suryani
Pembalap Sepeda dari 22 Negera Adu Kebut dari Jogja ke Bali

Advertisement

Rombongan pembalap dilepas dari Candi Prambanan.


Harianjogja.com, SLEMAN--Sebanyak 15 tim balap sepeda dari 22 negara mulai menjalani adu kebut diajang kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Indonesia (TdI) 2018, Kamis (24/1/2018) pagi. Mereka akan menempuh rute dari Candi Prambanan dan finish di Denpasar Bali, Minggu (28/1/2018).


"Rencana jam 10.00 WIB, Gubernur DIY Sri Sultan HB X akan melepas rombongan di Candi Prambanan," ujar Ketua Komite Perlombaan PB ISSI Parama Nugroho kepada Harianjoja.com, Rabu (23/1/2018).


Menurut Nugroho, setelah dilepas oleh Sri Sultan, para peserta akan langsung menuju Alun-Alun Ngawi dengan jarak tempuh 124,7 kilometer. Sedangkan etape kedua yang akan dijalani oleh para pembalap adalah  Alun-Alun Kota Madiun menuju Kantor Walikota Mojokerto dengan jarak tempuh 117,7 kilometer. Untuk etape ketiga akan menempuh jarak 200 kilometer dari Probolinggo menuju Banyuwangi. Adapun etape terakhir akan dimulai dari Gilimanuk dan akan finis di Lapangan Puputan Renon, Denpasar dengan jarak tempuh 170,9 km.


Mengenai peserta, Nugroho mengungkapkan pada kejuaraan balap yang sempat vakum selama 7 tahun ini, akan diikuti 15 tim. Dari jumlah tersebut ada empat tim asal Indonesia yakni KFC Cycling Team, PGN Cycling Team, ACC dan Timnas Indonesia. Sedangkan sisanya merupakan tim kontinental asing.


Adapun tim asal luar negeri yang ambil bagian adalah Team Sapura Cycling dan Terengganu Cyling Team Malaysia, 7-Eleven Cycling Team, Thailand Continental Cycling Team, Aisan Cyling Team, Interpro Stradalli, St. George Continental Cycling Team, Java Partizan, Timnas Malaysia, Timnas Eritrea dan Timnas Mongolia.


"Untuk level balapan sendiri, ini adalah kejuaraan level 2.1, tentunya persaingan pembalap di ajang ini akan lebih ketat," ungkapnya.


Selain naik kelas dari level 2.2 ke level 2.1, masih kata Nugroho, pihaknya juga menerapkan inovasi dalam warna kostum. Jika pada kejuaraan balapan, warna pemimpin klasemen poin (sprint) memakai kaus hijau berubah menjadi warna krem dengan sebutan Gumading Jersey.


Sedangkan untuk kaus raja tanjakan (King of Mountain) dari warna merah atau putih dengan dihiasi bulatan dengan warna sebaliknya, untuk tahun ini menggunakan warna hijau toska dengan bulatan berwarna putih dan bercorak Toraja dengan sebutan Hejo Jersey.


Selain itu, ada satu lagi kaus yang bakal diperbutkan adalah predikat pebalap Indonesia terbaik. Biasanya untuk kategori ini menggunakan kostum Merah Putih. Namun pada kejuaraan yang diprakarsai penuh oleh PB ISSI ini menggunakan merah muda (pink) dengan sebutan Kayas Fighter."Keputusan ini sudah disepakati semua tim," ucapnya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement