Advertisement
Pembangunan Kebudayaan di Sleman Mulai Dipetakan
Advertisement
Mengacu pada spirit dan konsep kiblat papat lima pancer
Harianjogja.com, SLEMAN-Pemetaan kebudayaan di Kabupaten Sleman mulai dipetakan. Konsep pemetaan yang diambil oleh Pemkab Sleman adalah mengacu pada spirit dan konsep kiblat papat lima pancer yang menitikberatkan pada empat arah mata angin dan satu pusat pemerintahan.
Advertisement
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman Aji Wulantara mengatakan, konsep tersebut berakar pada budaya di masyarakat. Dengan begitu, pembangunan kebudayaan nantinya bisa sesuai dengan kondisi riil serta potensi di masing-masing daerah. "Orang Jawa mengenal konsep kiblat papat lima pancer. Ini pula yang kami bangun untuk Sleman," kata Aji, Senin (5/2/2018).
Atas dasar itulah, kata dia, pembangunan kebudayaan di Sleman dibagi menjadi empat arah. Di timur, pembangunan meliputi Kalasan, Prambanan, Berbah. Kawasan ini memilki magnet sebagai kawasan sejarah candi. "Kesejarahan masa lampau atau belajar dari sejarah dan budaya menjadi magnet untuk pembangunan kebudayaan di wilayah Timur," ujarnya.
Di sisi utara, terdapat magnet Gunung Merapi. Spirit Merapi ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Cangkringan, Tempel, Pakem, Turi untuk membangun kebudayaan. Banyak aktifitas kebudayaan yang dilakukan masyarakat seperti labuhan Merapi. "Ini menjadi pendorong agar masyarakat terlibat untuk menjaga dan mengkonservasi alam," katanya.
Bagian selatan yang meliputi Kecamatan Gamping, diakui Aji ada peradaban yang lebih tua sebelum lahirnya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Saat itu, Mangkubumi memiliki pesanggrahan di Ambarketawang. "Ini menjadi spirit pembangunan budaya masyarakat. Apalagi di sana ada tradisi Bekakak, situs Gunung Gamping dan Ambarketawang," ucap Aji.
Sedangkan di wilayah barat seperti Godean, Seyegan, Moyudan dan Minggir sejauh ini memang belum ada penanda khusus yang dimunculkan. Namun jika dilihat dari sudut pandang sosio kultural serta geografis, masyarakat di wilayah Barat Sleman memiliki corak sebagai masyarakat religius, tradisional, agraris dan secara umum masuk kategori suburban.
Bahkan di wilayah Barat Sleman ini, seperti Godean terdapat perbukitan Gunung Berjo, Gunung Ngampon, Gunung Wungkal, dan lainnya. Bukit-bukit tersebut seumuran dengan pegunungan Menoreh yang usianya lebih tua dibandingkan Merapi. "Bahkan rencananya akan ada pembangunan Taman Budaya di sekitar Godean," ujarnya.
Sementara konsep terakhir atau sebagai lima pancer dalam konsep pembangunan kebudayaan di Sleman adalah kompleks pemerintahan Kabupaten Sleman. Sebagai pusat pemerintahan, kecamatan Sleman, Depok, Ngaglik dan Mlati menjadi pancer untuk menyebarkan konsep-konsep kebudayaan ke empat kiblat lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
Advertisement
Advertisement