Advertisement
Dieksploitasi Wisatawan, Objek Wisata di Gunungkidul Bisa Rusak
Advertisement
Dinas Pariwisata (Dinpar), Gunungkidul berupaya minimalisir dampak kerusakan lingkungan wisata akibat semakin banyaknya kunjungan wisatawan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Pariwisata (Dinpar), Gunungkidul berupaya minimalisir dampak kerusakan lingkungan wisata akibat semakin banyaknya kunjungan wisatawan.
Sekretaris Dinpar, Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan pada kawasan tertentu sudah dibatasi jumlah pengunjung untuk meminimalisir terjadinya kerusakan objek wisata.
Hary mencontohkan di kawasan Goa Pindul, dimana pada kawasan tersebut sudah diberlakukan pembatasan jumlah kunjungan. Selain itu juga Dinpar mengupayakan adanya pendistribusian wisatawan, sehingga tidak hanya pada satu objek wisata.
"Saat ini kan kawasan wisata pantai masih jadi favorit wisatawan, maka kita saat ini berupaya mengembangkan kawasan wisata lain selain pantai juga. Agar tidak menumpuk di satu destinasi wisata saja," ujarnya kepada Harianjogja.com, Sabtu (17/2/2018).
Terkait manajemen lingkungan dampak banyaknya pengunjung yang otomatis membuat sampah semakin banyak juga dia mengatakan selalu berkordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain, yang dalam hal ini merupakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Selain itu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sebagai ujung tombak pariwisata juga akan dimaksimalkan untuk pengembangan wisata maupun menjaga wisata tersebut.
Saat ini sendiri untuk permasalahan sampah memang belum begitu menjadi persoalan, hanya saja jika masuk di musim liburan biasanya perlu kerja ekstra untuk menanganinya.
Pembangunan restauran maupun hotel juga dikatakan Hary belum begitu masalah. Justru saat ini di Gunungkidul diperlukan hotel yang representatif untuk para pengunjung, untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan.
Dia mengimbau kepada para wisatawan untuk berkunjung ke wisata Gunungkidul tanpa merusak lingkungan. "Datanglah ke Gunungkidul, namun tidak merusak, seperti membuang sampah sembarangan, vandalisme, atau hal-hal lain seperti merusak tanaman," ujarnya.
Sebelumnya ketua DLH, Gunungkidul, Agus Priyanto mengatakan, memang untuk permasalahan sampah di tempat wisata, dalam waktu-waktu tertentu masih terjadi.
"Saat musim liburan panjang sampah masih saja banyak yang buang tidak pada tempatnya. Atau menumpuk sangat banyak, jadi perlu tenaga tambahan," ujarnya.
Agus mengatakan untuk ke depannya ada rencana untuk tempat pengolahan sampah di tempat wisata, meskipun sederhana. Setidaknya di tempat wisata tersebut juga sudah di pilah sampah-sampah tertentu. Sehingga pada saat dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Jadwal Perempat Final India International 2023 Hari Ini: Ada 2 Wakil Indonesia
- KPK Tahan Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh Terkait Kasus Gratifikasi & TPPU
- Kiki Fatmala Meninggal, Keluarga: Karangan Bunga Diganti Sedekah ke Badan Amal
- Murah Meriah, Ini Jadwal Perjalanan KA Batara Kresna Solo-Wonogiri
Berita Pilihan
Advertisement

COP28 Dubai Dibuka, Dirut PLN Paparkan Inovasi dan Ajak Kolaborasi Global Untuk Capai NZE Nasional 2060
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement