Advertisement
Baru Sebulan Diresmikan, Revitalisasi Pasar Janten Dikeluhkan
Advertisement
Hasil pengerjaan renovasi Pasar Janten, Ngestiharjo, Kasihan yang baru diresmikan awal bulan lalu dianggap buruk
Harianjogja.com, BANTUL- Hasil pengerjaan renovasi Pasar Janten, Ngestiharjo, Kasihan yang baru diresmikan awal bulan lalu dianggap buruk. Talang yang tidak dipasang erat ke dinding dan masih merembes ketika hujan turun menjadi salah satu yang dikeluhkan.
Advertisement
Pasar jajanan tradisional ini direnovasi dengan penambahan lantai dua yang merupakan areal parkir kendaraan dan meja untuk pedagang. Hanya saja, hasil pengerjannya khususnya untuk lantai dua dianggap belum sempurna. Sumardi, pendiri sekaligus pengelola pasar bahkan mengklaim hasil renovasi kali ini menjadi yang terburuk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, setelah direnovasi masih ada sejumlah pekerjaan yang terbengkalai. Langit-lantai atap lantau dua belum dicat sempurna selain cor betonnya juga terlihat tidak rapi.
Bahkan, di sejumlah titik nampak bercak hitam bekas air yang merembes. Sumardi membenarkan sejumlah permasalahan itu yang sebenarnya sudah terdeteksi saat proses pengerjaan berlangsung.
"Sudah saya komplain, usulkan supaya lebih baik tapi tetap tidak diperbaiki, talangnya saja enggak diklemi," terangnya kepada Harianjogja.com, Kamis (1/4/2018).
Hal ini dikhawatirkan akan membuat talang air tersebut lebih mudah rusak. Selain itu, ia menjelaskan jika sejumlah talang yang baru dipasang juga masih bocor terbukti ketika hujan beberapa waktu belakangan.
Sementara itu, pemasangan tandon air di atap pasar yang buka setiap sore hari ini juga dinilai cacat. Pria ini menjelaskan jika tandon air sudah dipasang sempurna hanya saja tidak diberikan jalur untuk perbaikan ketika sewaktu-waktu alat tersebut rusak. Jika harus memperbaikinya nanti, pengelola terpaksa harus membongkar atap pasar untuk membuat jalur tersebut.
Meski demikian, diakuinya jika renovasi ini juga memecahkan permasalahan areal parkir untuk pasar ini. Lantai dua yang difungsikan sebagai lahan parkir ini mampu menampung 40 unit kendaraan. Areal ini menampung sebagian kendaraan yang selama ini parkir di badan jalan sekitar pasar ini.
Namun, pengelola pasar masih tetap harus menyewa lahan parkir milik warga pribadi untuk menampung kendaraan milik pedagang maupun pembeli di pasar ini. Ada dua lahan yang masing-masing disewa dengan harga sekitar Rp1,5 juta per tahunnya sebagai alternatif parkir mobil. Sedangkan sepeda motor selama ini masih parkir di muka pasar dan bagian dalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement