Advertisement
55 Warga Masih Mengungsi Usai Erupsi Freatik Merapi Dini Hari
Sebagian warga usia rentan mengungsi di Balai Desa Glagaharjo, Sleman, pada (23/5/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Usai erupsi freatik Gunung Merapi yang terjadi pukul 03.31 WIB (23/5/2018) sebagian warga lereng Merapi berinisiatif mengungsi. Sebanyak 55 warga terdiri dari usia rentan masih menempati tempat pengungsian.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan, setelah terjadi erupsi pukul 03.31 WIB warga merasa takut dan akhirnya mengungsi. Berdasarkan catatan dari Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman ada sekitar 597 warga dari Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Pakem dan Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Cangkringan yang masih mengungsi.
Advertisement
588 warga Dusun Turgo mengungsi di rumah Heru Susanto atau Sebelah Utara SD Sanjaya. Sedangkan 39 orang dari Dusun Kalitengah Lor mengungsi di Balai Desa Glagaharjo.
"Pada pagi hari di Dusun Turgo itu warga sudah pulang kembali ke tempat tinggalnya masing-masing dan sisanya ada 16 orang yang mengungsi dari Dusun Turgo. Sementara, 39 warga Kalitengah Lor masih menempati tempat pengungsian," ujar Makwan pada Harianjogja.com (23/5/2018).
BACA JUGA
Menurut Makwan, logistik untuk pengungsi dipersiapkan oleh pemerintah desa.
Carik Desa Glagaharjo Agralno mengatakan, pihaknya memfasilitasi logistik dan persiapan untuk pengungsi.
"Logistik dicarikan seadanya, yang ada dan bisa dikonsumsi, kami sediakan makanan yang instan juga sayur di pasar," ungkap Agralno pada (23/5/2018).
Agralno mengatakan warga mengungsi secara mandiri karena perasaan takut dan trauma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement





