Advertisement
Pijar dari Puncak Merapi Memicu Kepanikan, Warga Glagaharjo Mengungsi

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Pascaletusan yang terjadi di Gunung Merapi pada Kamis (24/5/2018) dini hari pukul 02.56 WIB, ratusan warga Desa Glagaharjo mengungsi ke Balai Desa. Sebagian warga pulang lagi setelah dipastikan kondisi normal kembali, dan menyisakan 157 pengungsi.
Carik Desa Glagaharjo Agralno mengatakan terjadi kepanikan pasca terjadi letusan dini hari pukul 02.56 WIB (24/5/2018) dan seketika warga turun untuk mengungsi. Ada sekitar 298 pengungsi yang terbagi di tiga dusun, yaitu Dusun Kalitengah Lor, Dusun Kalitengah Kidul, dan Dusun Srunen.
Advertisement
"Sekarang yang masih bertahan ada 152 orang, yang terdiri dari usia rentan, balita dan lansia," ujar Agralno pada (24/5/2018).
Agralno mengatakan logistik dari mulai pengungsian pertama pada Senin (21/5/2018) sudah disiapkan. "Mulai dari makanan-makanan instan, sampai sayur-sayuran sudah dipersiapkan, selain itu juga ada gedung yang bisa menampung ratusan orang," katanya.
BACA JUGA
Sekretaris Karang Taruna Desa Glagaharjo yang menjadi Staf Umum Pengungsian Penilestari mengatakan, tidak hanya makanan-makanan pokok juga sayur saja yang disediakan oleh Pemerintah Desa Glagaharjo, tapi juga kebutuhan lain untuk lansia, yaitu berupa kinang yang terdiri dari sirih dan tembakau.
"Daripada jenuh, mereka juga mengeluh mulutnya asam, sehingga minta kinang," kata Penilestari pada (24/5/2018). Menurutnya, lansia di tiga dusun yang mengungsi sudah terbiasa sehari-hari mengunyah kinang, sedangkan ketika mengungsi kebutuhan tersebut perlu disediakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Prabowo Perintahkan Percepatan Kilang Minyak dan Legalitas Sumur Rakya
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement