Advertisement

Komunitas SPA Kampanye Ibu Menyusui dan Bayi Disusui

Nina Atmasari
Rabu, 30 Mei 2018 - 17:37 WIB
Nina Atmasari
Komunitas SPA Kampanye Ibu Menyusui dan Bayi Disusui Koordinator SPA, Sunti Melati (kanan) saat audiensi di Harian Jogja, Rabu (30/5/2018). - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Komunitas Sleman Peduli ASI (SPA) sebagai rintisan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Ranting Sleman terus mengkampanyekan tentang ibu menyusui di tengah gempuran promosi susu formula.

Koordinator SPA, Sunti Melati menyebutkan komunitas itu memiliki 10 relawan untuk menjalankan misi tersebut. "Kami berupaya menjalankan misi meningkatkan jumlah ibu menyusui dan bayi disusui," jelasnya, saat audiensi di Harian Jogja, Rabu (30/5/2018).

Advertisement

Berbagai kegiatan mereka lakukan untuk mewujudkan misi tersebut. Ada kelas edukasi yang dibuka untuk tiga kategori yakni persiapan menyusui, pasca melahirkan dan pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI).

Penyelenggaraan kelas edukasi ini terbuka untuk 20 peserta dalam satu session. Namun, jumlah pendaftar selalu melebihi kuota.

Kegiatan lain yakni kuliah Whattsap berupa pemberian materi melalui media sosial Whattsap tentang pengetahuan menyusui dan MP ASI. Pemberian materi juga dilakukan dengan cara sosialisasi keliling dalam kegiatan yang bisa dijangkau oleh relawan.

Selain itu, Komunitas SPA juga memiliki program request home visit yakni mendatangi ibu yang butuh pendampingan dalam mempersiapkan atau memberikan ASI untuk bayinya.

Sunti menambahkan pemberian ASI pada bayi diwajibkan pada usia 0-6 bulan karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. ASI mengandung antibodi terbaik untuk bayi, serta kandungan terbaik untuk suplemen otak bayi.

"Memberikan ASI akan menimbulkan kedekatan antara ibu dan bayi. Selain itu, ASI juga membantu mengurangi kemungkinan stunting," jelasnya.

Meski demikian, Komunitas SPA tidak anti susu formula. "Pemberian susu formula boleh diberikan untuk bayi sesuai indikasi medis, dan jika bayi dinyatakan sembuh, maka penggunaan susu formula harus dihentikan dan kembali ke ASI," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement