Advertisement
SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Gelar Pelatihan Jurnalistik Bersama Harian Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN – SMK Muhammadiyah 1 Moyudan menggelar Pelatihan Jurnalistik dengan mendatangkan pemateri dari Harian Jogja sebagai salah satu rangkaian acara Muhammadiyah Satu Fair (Musafir).
Kegiatan yang diikuti oleh siswa kelas 10 Jurusan Tata Boga tersebut diharapkan mampu membangun kepekaan siswa untuk menuliskan ide dan gagasannya dalam berkarya sehari-hari.
Advertisement
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyan 1 Moyudan Wahyu Prihatmaka mengatakan jaman sekarang seorang siswa harus memiliki banyak kompetensi. Selain itu, siswa tersebut harus bisa merefleksikan kegiatan mereka ke dalam bentuk tulisan.
Oleh karena itu, Wahyu mengatakan, penting bagi para siswa SMK Muhammadiyah 1 Moyudan untuk menerima pelatihan jurnalistik.
“Salah satu kelemahan yang mayoritas dimiliki siswa SMK adalah sulit menyampaikan apa yang sehari-hari mereka lakukan. Praktek bisa, tapi menjabarkan apa yang dilakukan dalam tulisan sering kurang. Semoga dengan latihan ini, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengeksplor menjelaskan ide dan gagasan mereka,” kata Wahyu saat ditemui di ruangannya, Sabtu (02/05/2018).
Wahyu mengatakan nantinya pengembangan skill jurnalistik tersebut akan digunakan untuk program literasi yang telah lama direncanakan yaitu pembentukan mading dan majalah sekolah. Wahyu berniat mengisi halaman majalah sekolah tersebut dengan tulisan tentang kegiatan-kegiatan di sekolah, ide dan gagasan siswa, kegiatan ekskul dan kegiatan siswa di luar sekolah.
Harapannya selain mengembangkan skill jurnalistik, melalui tulisan-tulisan itu banyak masyarakat yang semakin mengenal SMK Muhammadiyah 1 Moyudan.
Dalam pelatihan jurnalistik tersebut Wartawan Harian Jogja, Sunartono, memberikan materi tentang bagaimana kepercayaan diri dan kenyamanan bisa terbangun demi terbentuknya suatu karya jurnalistik yang layak diangkat ke media.
Di dalam pelatihan tersebut Sunartono mengatakan kepada para siswa bahwa untuk menulis suatu karya dibutuhkan kepercayadirian pada ide yang didapatkan agar siswa dapat membebaskan diri dalam mengekspresikan idenya dalam sebuah tulisan.
“Menurut saya yang paling penting dalam jurnalistik itu harus percaya diri, menepis keraguan terhadap ide mereka [siswa], kemudian cari tempat yang nyaman untuk menulis,” kata Sunartono.
Selain itu, Sunartono juga berbagi tips untuk membuat suatu karya jurnalistik yang layak diterbitkan di media massa.
Ketua Penyelenggara Musafir yang merupakan siswa kelas 11 Jurusan Teknik Komputer Jaringan, Rif’an Wafi Ilyasa’ mengatakan dengan adanya pelatihan jurnalistik dia berharap para siswa dapat menuangkan kegiatan di dalam sekolah ke dalam sebuah tulisan.
Tulisan tersebut diharap mampu menggerakkan web sekolah dan majalah sekolah yang nantinya akan dibentuk. “Supaya sekolah ini kesannya tidak tertutup, jadi harapannya dengan tulisan-tulisan tentang sekolah ini yang ada di web, di majalah, orang-orang bisa tau kalau sekolah ini memiliki banyak kelebihan,” kata Rif’an.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Maksimalkan Produksi Dalam Negeri, Impor Singkong Bakal Dikenakan Bea Masuk Tinggi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Penataan Lempuyangan, Juru Bicara Warga Satu Rumah Sengketa Minta PT KAI Daop 6 Kantongi Surat Eksekusi
- Ubur-Ubur Mulai Jarang Terlihat di Pantai Gunungkidul, Pengunjung Tetap Diminta Waspada
- Jumlah Anak Tidak Sekolah Usia SMA di Kulonprogo Mencapai 329, Ini yang Akan Dilakukan Balai Dikmen
- Optimalisasi Penggunaan SIM Linmas Terus Didorong
- Pemkot Jogja Siagakan Armada dan Tambahan Personel Atasi Sampah di Masa Liburan
Advertisement
Advertisement