Advertisement

STIKOM Yogyakarta Buka Program Studi S1 Ilmu Komunikasi

Nina Atmasari
Sabtu, 09 Juni 2018 - 08:17 WIB
Nina Atmasari
STIKOM Yogyakarta Buka Program Studi S1 Ilmu Komunikasi Penyerahan Surat Keputusan Perubahan Bentuk AKINDO menjadi STIKOM Yogyakarta. - Istimewa/ STIKOM Yogyakarta

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Jajaran manajemen dan pengurus Yayasan Pendidikan Komunikasi AKINDO Yogyakarta melakukan berbagai gebrakan baru pada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Yogyakarta.

Kampus ini akan meluncurkan program studi (prodi) S1 Ilmu Komunikasi STIKOM Yogyakarta, pada hari ini, Sabtu (9/6/2018) di gedung kampus setempat. Kegiatan akan bersamaan dengan Seminar Publik bertajuk Masa Depan Pers dan Penyiaran di Era Konvergensi Media dalam Perspektif Ilmu Komunikasi Ultramodern serta peluncuran Lomba Menulis Artikel Nasional.

Advertisement

Ketua STIKOM Yogyakarta, R. Sumantri Raharjo meyakini bahwa di tengah tantangan berat yang dihadapi oleh berbagai perusahaan media pers dan penyiaran di Indonesia, ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pers, penyiaran, perfilman, kehumasan, periklanan, dan komunikasi menjadi tuntutan mutlak.

"STIKOM Yogyakarta hadir salah satunya untuk memberikan sumbangsih di dunia pers dan terutama penyiaran di Indonesia," ujarnya, dalam rilis yang diterima Harianjogja, Jumat (8/6/2018).

Harapannya, STIKOM Yogyakarta menjadi pendidikan khusus di bidang komunikasi yang memberi ruang masyarakat untuk belajar khususnya di pendidikan vokasi D3 Humas, Periklanan, Penyiaran, dan pendidikan akademis S1 Ilmu Komunikasi.

Sebab,  lulusan Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi UNS tersebut mengungkapkan tantangan di era globalisasi ini menjadikan kompetisi menjadi sengit, terbuka, dan lintas negara. Artinya, peluang semakin banyaknya perusahaan media yang gulung tikar akibat kalah bersaing menjadi semakin besar di era konvergensi media ini.

Ketua Program Studi S1 Ilmu Komunikasi STIKOM Yogyakarta, Supadiyanto, menegaskan bisnis media massa membutuhkan kombinasi antara kualitas SDM, kapital, teknologi, jaringan, dan kekuasaan.

“Dengan menguasai lima pilar di atas, diyakini bisnis media massa akan menjadi mogul atau raksasa media kelas dunia,” cetusnya.

Dosen yang juga pernah menjadi Komisioner KPID DIY Periode 2014-2017 tersebut menyatakan bahwa tantangan Perguruan Tinggi yang memiliki Program Studi S1 Ilmu Komunikasi semakin berat. Kehadiran Prodi S1 Ilmu Komunikasi sebagai laboratorium untuk melahirkan SDM unggul dan kreatif di bidang komunikasi.

Untuk diketahui, STIKOM Yogyakarta mendapatkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI Nomor: 109/KPT/I/2018 tentang Izin Perubahan Bentuk AKINDO menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Yogyakarta dan Pembukaan Program Studi Baru S1 Ilmu Komunikasi, terhitung sejak 2 Februari 2018.

Perjuangan melakukan perubahan bentuk tersebut membutuhkan waktu sekitar 4 tahun, meski sebelumnya pernah mengalami sejumlah kendala.

STIKOM Yogyakarta kini resmi memiliki 4 program studi yaitu: Program Studi S1 Ilmu Komunikasi yang memiliki dua peminatan yakni Manajemen Produksi Siaran dan Manajemen Humas dan Pemasaran; Program Studi D3 Penyiaran dengan dua peminatan yakni: Radio-Televisi, dan Film.

Dua Program Studi lainnya yakni Program Studi D3 Periklanan dan Program Studi D3 Hubungan Masyarakat. Tiga program studi diploma 3 yang dimiliki STIKOM Yogyakarta sudah terakreditasi B. Tahun ini, manajemen bertekad kuat untuk menargetkan agar akreditasinya meningkat menjadi A.

Hingga sekarang lulusan STIKOM Yogyakarta, dulu bernama AKINDO YPK telah mencapai 2.336 Ahlimadya yang kini berkiprah di berbagai jaringan perusahaan media nasional dan lokal, birokrasi, perusahaan swasta, dan akademisi. Hal itu membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat dan pemerintah akan STIKOM Yogyakarta yang sudah berdiri sejak 17 Januari 1995 sampai sekarang (lebih dari 23 tahun) semakin meningkat. 

STIKOM Yogyakarta juga menyediakan program Bidik Misi dan beasiswa lain bagi para calon mahasiswa berprestasi maupun yang berasal dari keluarga kurang mampu dan berprestasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

52 Ribu Pengungsi Kembali ke Suriah Seusai Bashar al-Assad Lengser

News
| Senin, 13 Januari 2025, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul

Wisata
| Kamis, 02 Januari 2025, 15:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement