Advertisement
Himbarsi DIY Dorong Sinergi Ekosistem Ekonomi Syariah

Advertisement
JOGJA—Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Himpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Indonesia (Himbarsi) DIY menjadi momentum penting untuk menguatkan kembali tekad membangun ekosistem ekonomi syariah yang berkelanjutan di DIY.
Kegiatan ini tak hanya menjadi forum regenerasi kepengurusan, tetapi juga menjadi ruang refleksi atas tantangan dan capaian BPRS di DIY selama lima tahun terakhir.
Advertisement
Ketua Panitia Muswil, Mardiyana, menyampaikan musyawarah kali ini sekaligus menandai berakhirnya masa kepengurusan Himbarsi DPW DIY periode 2020-2025.
"Muswil ini menjadi penanda akhir periode kami yang berakhir pada 26 Juli 2025. Ini bukan sekadar seremoni, tapi kami ingin menyampaikan pertanggungjawaban dengan terbuka dan menyusun langkah lanjutan agar organisasi ini terus relevan,” ujar Mardiyana di Hotel Santika Premiere Jogja, Selasa (22/7/2025).
Dalam muswil, terpilih Kholid sebagai Ketua Himbarsi DPW DIY periode 2025–2030, didampingi Anang Bashori sebagai sekretaris dan Nur Ratnaningsih sebagai bendahara. Ketiganya dinilai memiliki pengalaman dan kapasitas untuk mendorong kinerja BPRS yang lebih progresif di masa mendatang.
Mardiyana menuturkan sepanjang lima tahun terakhir, Himbarsi DIY menggelar sejumlah kegiatan, baik di level nasional maupun regional. Selama periode tersebut, pihaknya menyelenggarakan tiga event tingkat nasional. Di tingkat regional, setiap tahun rutin digelar pelatihan dan pendidikan, baik untuk level direksi maupun staf.
BACA JUGA: Heboh Blackmores Beracun di Australia, Ini Kata BPOM
Tema besar yang diangkat dalam Muswil tahun ini adalah Membangun dan Memperkuat Ekosistem Ekonomi Syariah DIY. Menurut Mardiyana, tema tersebut sangat relevan dengan kondisi ekosistem syariah di DIY, yang meskipun tumbuh, namun masih terfragmentasi.
Menurutnya, elemen dalam ekosistem syariah di DIY ini sebenarnya sudah lengkap, di antaranya lembaga keuangan syariah seperti perbankan, pegadaian syariah, asuransi syariah, dan juga sektor filantropi seperti zakat dan wakaf. Namun, mereka masih jalan sendiri-sendiri.
“Harapan kami, BPRS di Jogja bisa lebih berkembang dengan memanfaatkan dan mengintegrasikan potensi yang sudah ada. Kita sering kolaborasi, seperti saat pembiayaan besar atau event sosial, dan ini yang akan terus kami dorong,” kata Mardiyana.
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK DIY, Kurnia Febra, mengapresiasi peran Himbarsi dalam mendorong pertumbuhan sektor keuangan syariah. Secara nasional, Indonesia menunjukkan kinerja membanggakan dalam laporan State of the Global Islamic Economy Report 2024–2025.
Namun, di tingkat regional, khususnya DIY, pertumbuhan perbankan syariah masih mengalami perlambatan pada Mei 2025. Dari sisi aset, pertumbuhan melambat dari 5,55% menjadi 3,56%. Dana pihak ketiga juga turun dari 5,70% menjadi 3,50%, sementara pembiayaan tercatat 9,98% dari sebelumnya 11,86%. (***)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rancangan APBN 2026 Difokuskan untuk MBG, Sekolah Rakyat, Kesehatan Gratis hingga Ketahanan Pangan
Advertisement

Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Bantul Hari Ini Selasa 22 Juli 2025: Di MPP Pemda
- Jadwal dan Lokasi Penjemputan Bus Sinar Jaya Jurusan Malioboro ke Parangtritis Selasa 22 Juli 2025
- Jadwal KRL Solo-Jogja Hari Ini Selasa 22 Juli 2025: Dari Stasiun Palur, Jebres, Balapan, Purwosari hingga Ceper Klaten
- Jadwal SIM Keliling Kulonprogo Selasa 22 Juli 2025: Hari Ini di Kantor PJR Temon
- Puskesmas di Sleman Terintegrasi dengan Klinik Koperasi Desa Merah Putih, Ini Juknisnya
Advertisement
Advertisement