Advertisement

Berawal dari Api di Tepi Jalan, 20 Hektare Lahan Jati di Kalibawang Terbakar

Beny Prasetya
Selasa, 28 Agustus 2018 - 22:17 WIB
Nina Atmasari
 Berawal dari Api di Tepi Jalan, 20 Hektare Lahan Jati di Kalibawang Terbakar Warga, Kepolisian, TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulonprogo berusaha memadamkan api dengan cara manual di Dusun Ngaren, Desa Banjarasri, Selasa (28/8/2018). - Harian Jogja/Beny Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO -- Sekitar 20 hektare lahan jati di Dusun Ngaren, Desa Banjarsari, Kalibawang mengalami kebakaran, Selasa (28/8/2018) siang. Kebakaran bermula di tepi jalan dan merambat ke bukit membuat Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulonprogo kewalahan.

Kebakaran sendiri berawal dari tepi jalan penghubung Kecamatan Kalibawang-Samigaluh dari pukul 12.00 WIB. Adapun kejadian tersebut diketaui oleh seseorang yang mengirimkan pesan singkat ke Kepala Desa Banjarsari, Edi Rianto.

Advertisement

Menurut Edi dirinya mendapatkan pesan singkat sekitar pukul 12.00 WIB. Saat didatangi, sejumlah wilayah yang terbakar hanyalah sebesar 500 meter persegi. "Kemungkinan berawal dari puntung rokok atau benda semacamnya, melihat posisinya berada di tepi jalan," katanya,

Edi mengaku, angin yang berhembus kencang dan banyaknya daun jati dan mahoni kering membuat api cepat merambat. Bahkan kedatangan dua mobil damkar Kulonprogo tidak bisa berbuat banyak akibat kontur bukit yang terjal.

"Damkar yang sudah siap juga tidak bisa, karena sudah merambat ke tengah, terus kemudian tidak bisa dijangkau," katanya.

Salah seorang warga, Samingin mengaku dirinya sempat belarian akibat panik cepatnya api melahap lahan milik warga itu. Adapun setelah adanya damkar, dirinya juga diminta mengumpulkan daun kering yang belum terbakar untuk memutus api jilatan api.

"Musim pohon jati dan mahoni meranggas membuat banyak daun kering, jilatan api cepat sekali," katanya.

Samingin sendiri mengaku sebelumnya di lokasi tersebut juga pernah mengalami kebakaran lahan. Kepanikannya juga didasari akibat armada kebakaran tidak bisa menjangkau lokasi kebakaran.

"Rasa khawatir api membakar, dan mendekati rumah warga. Padahal lahan yang terbakar tidak semuanya dapat dijangkau pemadam kebakaran," katanya.

Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulonprogo, Ariadi menyesalkan hal ini terjadi. Pasalnya dirinya terus meinta warga berhati-hati untuk tidak membuang barang yang mudah menyulut secara sembarangan. "saya harap ini hanyalah kejadian alam biasa, bukan akibat puntung rokok atau kelalaian warga," katanya.

Ia menyatakan hingga pukul 14.00 WIB sekitar 20 lahan jati dan mahoni warga terimbas kebakaran. "Untuk luasan memang 20 hektare mengalami kebakaran, tetapi masih ada lahan bisa diselamatkan," katanya.

Adapun dalam penanganan kebakaran ini, kendala utama yang dihadapi pihaknya ialah tidak bisanya titik api dijangkau armada pemadamnya. Air dari mobil padam kebakaran sendiri hanya mampu menjangkau tidak lebih dari 75 meter.

"Kami meminta warga dan relawan untuk memutus rantai api dengan mengambil warga tumpukan sampah kering yang belum terbakar," katanya.

Metode manual itu akhirnya bisa menghentikan sebaran api yang telah menyala selama tiga jam. Ariadi sendiri menyatakan pihaknya dan sejumlah warga akan berjaga di lokasi tersebut.

"Kami akan standby bersama warga, selain itu kami telah berkoordinasi dengan damkar Sleman untuk mengamankan hal ini," kata Ariadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

RS Bhayangkara Terima 45 Kantong Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny

RS Bhayangkara Terima 45 Kantong Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny

News
| Senin, 06 Oktober 2025, 00:07 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement