Advertisement
Generasi Muda Diajak Menangkap Peluang dari Kondisi Ekonomi Saat Ini
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-- Lembaga Kajian Strategi dan Pembangunan Pemerintah (LKSP) dengan Aliansi Mahasiswa Jogja (AMJ) mengadakan Economic Discussion dengan tema Peluang dan Tantangan Indonesia dalam Mencapai Orde Ekonomi Nasional. Dengan kondisi ekonomi terkini, jangan sampai memperkeruh suasana, namun harus ditangkap menjadi sebuah peluang.
Direktur LKSP Abdurrahman Wahid mengatakan dengan kondisi ekonomi saat ini, masyarakat banyak dipengaruhi oleh pemberitaan-pemberitaan yang memperkeruh keadaan.
Advertisement
"Media berpengaruh memberikan pemahaman masyarakat, contohnya saat ini dengan kondisi rupiah yang lemah saja bisa menjadikan demo ke mana-mana," ujarnya pada Harianjogja.com, saat ditemui di sela-sela diskusi di Gedung Teatrikal Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (3/10/2018).
Ia mengatakan masyarakat bisa menangkap itu tidak hanya sebuah keresahan tapi juga peluang. Selain itu, dalam mendapatkan informasi mengenai kondisi ekonomi, jangan sampai menelan secara mentah-mentah tapi harus dilihat faktor penyebabnya, salah satu contoh dari faktor geopolitik terhadap pelemahan nilai mata uang rupiah.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Bahrul Fauzi Rosyid mengatakan dengan resahnya masyarakat akibat pemberitaan media masa, akan berdampak pada kepanikan di pasar.
"Contoh, rupiah yang melemah bisa sampai Rp15.000 per dollar AS. Kalau dari angka menyeramkan, dan itu tidak nyaman untuk publik, tapi setelah dicermati kita masih dalam kondisi aman," jelasnya.
Kondisi ekonomi saat ini menurutnya masih pada kondisi yang aman. "Sistem perbankan yang masih prudent, tidak harus terlalu panik. Kalau sampai panik pasar akan chaos," kata Bahrul.
Ia menilai saat ini pemerintah mempunyai prioritas pembangunan pada dua sektor yaitu pariwisata dan digital. Dengan prioritas tersebut bisa dijadikan sebagai peluang bagi generasi muda dalam membangun ekonomi.
Pengamat Ekonomi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Samsul Khaidir mengatakan, Indonesia menuju bonus demografi di 2045. "Itu peluang bagi generasi muda. Sekarang ini zaman milenial, arus teknologi juga kencang," katanya.
Ia mengatakan generasi muda terutama mahasiswa bisa menyebarluaskan kondisi ekonomi yang sesuai fakta dan jangan malah membuat resah masyarakat.
Pengamat Ekonomi yang juga dari UGM Wahyu Winarno mengatakan peluang bagi generasi muda di era saat ini juga bisa diwujudkan salah satunya dengan berbagai program pemerintah.
"Tiap tahun anggaran dana desa naik, ini bisa dimanfaatkan oleh generasi muda, jangan sampai anggaran dana desa itu hanya untuk Pemerintah Desa saja, bisa juga dimanfaatkan oleh karang taruna atau elemen pemuda lainnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
Advertisement
Advertisement