Advertisement
Belum Setahun, 210 Kasus Kekerasan Perempuan Terjadi di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Di semester pertama tahun ini jumlah kekerasan terhadap perempuan di Sleman mencapai 210 kasus. Berbagai faktor penyebab salah satunya dari adanya pernikahan di bawah umur.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Mafilindati Nuraini mengatakan berbagai upaya ia lakukan dalam penanganan kekerasan terhadap perempuan seperti membuat kelompok kerja (Pokja) pengarusutamaan gender dan adanya kader Pendamping Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) di tiap wilayah Sleman.
Advertisement
"Jadinya, sebelum masuk ke UPT P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak), terlebih dahulu permasalahan kekerasan terhadap perempuan bisa melalui PKDRT," ujar Linda kepada Harianjogja.com, Kamis (25/10/2018).
Berdasarkan data dari DP3AP2KB Sleman, di 2016 ada 497 kasus kekerasan terhadap perempuan di Sleman. Sementara jumlahnya menurun di 2017 menjadi 471 kasus. Dalam laporan semester awal tahun ini, sudah tercatat sebanyak 210 kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi di Sleman.
"Memang harus ada kajian lagi, tapi beberapa faktor salah satunya pernikahan dini," kata Linda. Selain itu kekerasan terhadap perempuan juga terjadi tidak hanya di lingkup KDRT, tapi juga di luar KDRT, seperti kekerasan yang terjadi di sekolah, maupun tempat umum lain.
Ia mengatakan saat ini di Sleman sudah ada 69 satuan tugas (Satgas) di masing-masing desa dari 86 desa yang ada untuk mendorong adanya penanggulangan kekerasan terhadap perempuan. "Harapannya tingkat kekerasan terhadap perempuan di Sleman itu turun," jelas Linda.
Selain itu, dalam mengurangi tingkat kekerasan terhadap perempuan, pihaknya terus melakukan kampanye three ends. Kampanye tersebut mencakup gerakan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak, mengakhiri perdagangan manusia, serta mengakhiri kesenjangan ekonomi bagi perempuan plus mengakhiri ketertinggalan perempuan dalam politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
Advertisement
Advertisement