Advertisement
Ribuan Orang Berebut Uang Receh Pemberian Raja Ngayogyakarta Hadiningrat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Ribuan orang berebut uang logam atau dikenal dengan istilah udik-udik yang diberikan oleh Raja Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, di Kompleks Masjid Gede Kauman, Selasa (20/11/2018) malam.
Berdasarkan pantauan Harianjogja.com ribuan orang sudah berjejal menunggu kedatangan HB X di Halaman Masjid Gede Kauman. Kerumunan itu membentuk jalan yang akan dilalui HB X membujur antara utara dan selatan yang menghubungkan antara Pagongan Ler dan Pagongan Kidul di depan Masjid Gede Kauman. Di Pagongan Kidul ada Gamelan Kraton yang dinamai Kyai Guntur Madu sedangkan di Pagongan Ler ada gamelan serupa dengan nama Nogo Wilogo. Kyai Guntur Madu merupakan peninggalan Majapahit yang pernah jatuh ke tangan Kerajaan Islam Demak hingga berada di tangan Mataram ketika Demak runtuh. Sedangkan Kyai Nogo Wilogo dibuat sebagai tiruan Kyai Guntur Madu pada masa Sri Sultan HB I. Kedua gamelan ini selalu dikeluarkan saat prosesi sekaten, selama sepekan dimainkan hanya berhenti ketika ada kumandang adzan.
Advertisement
Selasa (20/11/2018) malam menjadi hari terakhir bagi kedua pusaka Kraton itu dikeluarkan dan bisa disaksikan masyarakat. Dalam proses kondur gongso atau mengembalikan gamelan ke Kraton, ribuan warga menantikan udik-udik atau uang logam yang disebar oleh Raja Kraton.
"Menyebar udik-udik itu sebagai wujud sedekah raja, memberikan sesuatu kepada masyarakat," terang Pramutomo Abdi Dalem Pandega Prajurit Kraton, Selasa (20/11/2018) malam.
Sekitar pukul 20.30 WIB, Sri Sultan HB X tiba di halaman Masjid Gede Kauman. Menggunakan pakaian batik khas raja, HB X berjalan menuju ke arah Pagongan Kidul dengan dikawal oleh abd dale kanca kaji yang berpakaian serba putih. Tepat di pintu pagongan, HB X menyebar udik-udik ke arah selatan kepada warga dan abdi dalem.
Kemudian berbalik badan ke utara kembali menyebarkan udik-udik ke arah kerumunan orang. Akibat berebut, ada seorang ibu yang pingsan dan terpaksa dievakuasi petugas dengan digendong. HB X kemudian turun dari Pagongan Kidul dan berjalan menuju Pagongan Ler dan melakukan aktivitas sama seperti yang dilakukan di Pagongan Kidul yaitu menyebar udik-udik. Setelah itu HB X masuk ke dalam Masjid Gede Kauman untuk mendengarkan ceramah tentang Maulid Nabi.
Setelah prosesi ceramah di dalam Masjid dan HB X meninggalkan kompleks Masjid, kemudian dilakukan kondur gongso atau mengembalikan gamelan ke Kraton. Proses pengembalian gamelan ini dilakukan antara pukul 23.00 WIB hingga 24.00 WIB.
"Gamelan ini sehari-hari disimpan di Pagongan Kraton. Gamelan ini warisan sejak zaman Demak. Keluar dari Kraton hanya saat Mulud dan dimainkan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hamas Bakal Umumkan Soal Keputusan Gencatan Senjata di Gaza Setelah Konsultasi
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Anggota Polsek Imogiri Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Beruntun di Banguntapan Bantul
- Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
- Wujudkan Kulonprogo Ramah Bagi Penyandang Disabilitas, Pemkab Gandeng SIGAB
- Sudah 300 Ribu Eksemplar Buku Terjual di BBW Books Jogja 2025, Masih Ada Waktu 3 Hari
- Bandara Adisutjipto Ramai Lagi, Kini Giliran FlyJaya Membuka Rute Jogja-Halim
Advertisement
Advertisement