Advertisement
50 Santri QTC Al-Mady dan Ummi Foundation Ikut Khataman dan Imtihan
Sebanyak 50 santri ikuti khataman dan imtihan Al-Quran di Gedung Graha Sarana Vidi, Dusun Mulungan Wetan, Desa Sendangadi, Mlati, Sleman, Selasa (20/11/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Quran Training Centre (QTC) Al-Mady Yogyakarta dan Ummi Foundation menggelar khataman dan imtihan untuk puluhan santrinya pada Selasa (20/11/2018) di Gedung Graha Sarana Vidi, Dusun Mulungan Wetan, Desa Sendangadi, Mlati.
Khataman dan imtihan yang digelar ketiga kalinya itu bertujuan untuk lebih mengenalkan metode pembelajaran Al-Quran ke masyarakat.
Advertisement
Ketua Yayasan QTC Al-Mady Yogyakarta Kukuh Hadi Wiyono mengatakan puluhan santri yang ikuti khataman dan imtihan sebelumnya sudah lulus munaqosah dengan nilai rata-rata sembilan. Sementara, ada tiga tingkatan pendidikan yang mengikuti khataman dan imtihan, yaitu tingkat tartil, turjuman A dan turjuman B.
Khataman dan imtihan merupakan tingkat pembelajaraan yang ke tujuh di QTC Al-Mady Yogyakarta setelah sebelumnya ada munaqosah. Imtihan merupakan bentuk pertanggung jawaban, yang nantinya, hasil pembelajaran santri diperlihatkan ke wali santri juga masyarakat.
BACA JUGA
"Alhamdulillah ternyata sistem pembelajaran yang sudah dirancang bisa berhasil, nilai rata-rata santri bisa sampai sembilan. Yang ikuti khataman dan imtihan dari tartil ada 21 santri, tarjuman A 20, lalu tarjuman B ada 9, jadi totalnya 50 santri," ungkapnya pada Selasa (20/11/2018).
Ia mengatakan dengan sistem pembelajaran yang diterapkan saat ini, santri-santri bisa tetap bersekolah dengan baik.
"Minimal 60 menit saja mengaji. Anak-anak pun tetap sekolah dengan baik," ujarnya.
Kukuh mengatakan, apabila sudah mengalokasikan waktunya dalam mengaji, cukup delapan bulan buku turjuman yang menjadi pegangan bagi santri bisa dikuasai dengan baik.
Ia mengatakan, saat ini di QTC Al-Mady Yogyakarta total ada 216 santri. Menurutnya, metode pembelajaran yang diterapkan merupakan pembelajaran berjenjang. Santri bisa tetap belajar Al-Quran sampai ia kuliah sekalipun.
Direktur Ummi Foundation Masruri mengatakan sistem pembelajaran yang diterapkan Ummi Foundation pada berbagai lembaga menekankan agar santri bisa menyenangi Al-Quran. Yang ditekankan Ummi Foundation dalam pembelajaran yaitu mudah menyenangkan, dan menyentuh hati.
Saat ini sudah ada 2.000 lembaga yang menggunakan sistem dari Ummi Foundation dalam pembelajaran Al-Quran. Sudah ada juga 250.000 santri dan 21.000 guru yang tersertifikat.
"Harapannya, anak-anak bisa kemudian menyebarkan pembelajaran yang ia dapat di lingkungannya kelak, bisa di lingkungan kuliahnya ataupun masyarakat sekitar," ujar Masruri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Korupsi, KPK Tegaskan Biro Haji Harus Kooperatif Saat Diperiksa
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Sukarelawan Bersiap Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Kulonprogo
- Jalan Prambanan-Lemahbang Diharapkan Dongkrak Ekonomi
- Dispar Bantul Alami Kendala Tarik Retribusi di Pos Baru Parangtritis
- Dimas Diajeng Jadi Agen Promosi Wisata Selatan DIY
- Hanyut Diterjang Arus, Jembatan Apung Swadaya di Kali Progo Rusak
Advertisement
Advertisement



