Advertisement
Teknik Nuklir untuk Pemuliaan Tanaman

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi (ReTII) di kampus STTNas, Sabtu (24/11). Dalam seminar itu ditegaskan manfaat nuklir tidak sebahaya yang dibayangkan masyarakat selama ini. Teknik nuklir bermanfaat untuk produktivitas pertanian sampai pengawetan makanan.
Kepala Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Agus Sumaryanto yang menjadi pembicara utama dalam seminar tersebut menyampaikan selama ini masyarakat mempercayai nuklir sebatas bahan pembuatan bom sehingga dipandang sangat membahayakan kehidupan manusia. Padahal, kata dia, dengan memanfaatkan sifat inti atom banyak bidang yang bisa mendapat keuntungan dari teknik nuklir ini.
Advertisement
"Teknik nuklir bisa diaplikasikan dalam berbagai kegiatan baik energi maupun nonenergi. Untuk energi, misalnya untuk listrik dan non-energi misalnya untuk pertanian, kesehatan, sampai industri," katanya dalam seminar nasional yang mengangkat tema Teknologi dan Inovasi Disrupsi Pembentuk Kemandirian Bangsa, Sabtu (24/11/2018).
Di bidang pertanian, manfaat nuklir bisa untuk pemuliaan tanaman padi sehingga membuat produktivitasnya menjadi meningkat. Agus mengatakan produktivitas padi dari pemanfaatan teknik nuklir bisa meningkat sampai empat ton per hektare. Dari yang biasanya 5,5 ton per hektare menjadi 9-10 ton per hektare.
Pemuliaan tanaman juga bisa dilakukan untuk kedelai, kapas, dan juga gandum. Teknik nuklir juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan di bidang kesehatan juga bisa sebagai radioterapi.
"Dengan mengembangkan era disrupsi nuklir serta didukung stakeholder dari berbagai bidang, maka nuklir diyakini dapat menentukan kemandirian bangsa," jelas dia.
Sayangnya tidak semua masyarakat memahami hal itu dan masih memandang nuklir dari sisi negatifnya saja. Penolakan terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pun menjadi masif karena yang dipahami masyarakat hanya dari sisi bahayanya saja dan bukan manfaatnya.
Hal ini membuat proses pembangunan pembangkit menjadi terkendala. Agus mengatakan calon lokasi PLTN tidak hanya ditinjau dari sisi keselamatan masyarakatnya tetapi juga dari sisi kegempaan.
Dari sekian banyak lokasi yang sudah diteliti, Bangka Belitung menjadi salah satu lokasi yang aman. "Bangka Belitung paling safe [aman]," katanya.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama STTNas dengan CV INC (Iman Nurcahaya), TES (Terminal Elektronika Sekawan), dan Multi Teknik Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Genjot Infrastruktur di 2025 dan 2026, Ini Tujuannya
- Optimalkan Pengelolaan Sampah, Kelurahan Mergangsan Jogja Gelar Monev
- Soal Potensi Kemitraan MBG dengan Yayasan Bill Gates, Begini Penjelasan Kepala BGN
- Terkait Kebocoran Soal ASPD, Disdikpora DIY Beberkan Sejumlah Fakta Baru
- Terjerat Kasus Kekerasan Seksual, Guru Besar Farmasi UGM Jalani Pemeriksaan Disiplin Kepegawaian
Advertisement