Advertisement

Teknik Nuklir untuk Pemuliaan Tanaman

Bernadheta Dian Saraswati
Senin, 26 November 2018 - 20:10 WIB
Laila Rochmatin
Teknik Nuklir untuk Pemuliaan Tanaman Kepala Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Agus Sumaryanto (tengah) menjadi pemateri utama dalam Seminar Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi (ReTII) di kampus Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) Yogyakarta, Sabtu (24/11/2018). - Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) Yogyakarta menyelenggarakan Seminar Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi (ReTII) di kampus STTNas, Sabtu (24/11). Dalam seminar itu ditegaskan manfaat nuklir tidak sebahaya yang dibayangkan masyarakat selama ini. Teknik nuklir bermanfaat untuk produktivitas pertanian sampai pengawetan makanan.

Kepala Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Agus Sumaryanto yang menjadi pembicara utama dalam seminar tersebut menyampaikan selama ini masyarakat mempercayai nuklir sebatas bahan pembuatan bom sehingga dipandang sangat membahayakan kehidupan manusia. Padahal, kata dia, dengan memanfaatkan sifat inti atom banyak bidang yang bisa mendapat keuntungan dari teknik nuklir ini.

Advertisement

"Teknik nuklir bisa diaplikasikan dalam berbagai kegiatan baik energi maupun nonenergi. Untuk energi, misalnya untuk listrik dan non-energi misalnya untuk pertanian, kesehatan, sampai industri," katanya dalam seminar nasional yang mengangkat tema Teknologi dan Inovasi Disrupsi Pembentuk Kemandirian Bangsa, Sabtu (24/11/2018).

Di bidang pertanian, manfaat nuklir bisa untuk pemuliaan tanaman padi sehingga membuat produktivitasnya menjadi meningkat. Agus mengatakan produktivitas padi dari pemanfaatan teknik nuklir bisa meningkat sampai empat ton per hektare. Dari yang biasanya 5,5 ton per hektare menjadi 9-10 ton per hektare.

Pemuliaan tanaman juga bisa dilakukan untuk kedelai, kapas, dan juga gandum. Teknik nuklir juga bisa digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan di bidang kesehatan juga bisa sebagai radioterapi.
"Dengan mengembangkan era disrupsi nuklir serta didukung stakeholder dari berbagai bidang, maka nuklir diyakini dapat menentukan kemandirian bangsa," jelas dia.

Sayangnya tidak semua masyarakat memahami hal itu dan masih memandang nuklir dari sisi negatifnya saja. Penolakan terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pun menjadi masif karena yang dipahami masyarakat hanya dari sisi bahayanya saja dan bukan manfaatnya.

Hal ini membuat proses pembangunan pembangkit menjadi terkendala. Agus mengatakan calon lokasi PLTN tidak hanya ditinjau dari sisi keselamatan masyarakatnya tetapi juga dari sisi kegempaan.
Dari sekian banyak lokasi yang sudah diteliti, Bangka Belitung menjadi salah satu lokasi yang aman. "Bangka Belitung paling safe [aman]," katanya.

Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama STTNas dengan CV INC (Iman Nurcahaya), TES (Terminal Elektronika Sekawan), dan Multi Teknik Group.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Sebut Nomor Ponsel Hasto Kristiyanto Ternyata Bernama Sri Rejeki Hastomo, Ini Komentarnya

News
| Jum'at, 09 Mei 2025, 18:17 WIB

Advertisement

alt

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo

Wisata
| Minggu, 04 Mei 2025, 18:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement