Advertisement

Kenang Perjuangan Taruna Akmil, Ruang Memorabilia Akan Dibangun di 2 Sekolah DIY

Sunartono
Senin, 17 Desember 2018 - 07:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Kenang Perjuangan Taruna Akmil, Ruang Memorabilia Akan Dibangun di 2 Sekolah DIY Pelaksanaan FGD pengembangan destinasi wisata ibukota perjuangan di salah satu hotel di Yogyakarta, Sabtu (15/12/2018). - Ist/Dok Panitia

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Kementerian Pariwisata bersama Ikatan Keluarga Akademi Militer akan menjadikan sejumlah lokasi perjuangan Taruna Military Academy Jogja (sekarang Akmil) menjadi destinasi wisata perjuangan di wilayah DIY.

Selain merencanakan membangun memoriabilia di dua sekolah yaitu SMA Bopkri 1 Kota Jogja dan SMP N 2 Kalasan, penataan Monumen Plataran juga akan dilakukan.

Advertisement

Keseriusan wacana itu dilakukan dengan melakukan focus group discussion (FGD) di salah satu hotel di Yogyakarta, Sabtu (15/12/2018) dengan menghadirkan sejumlah praktisi dan ahli.

Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indroyono Soesilo menjelaskan, dalam diskusi tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan dalam upaya membangun DIY sebagai destinasi wisata ibukota perjuangan, terutama peran taruna Akmil saat masih bermarkas di Jogja selama tiga tahun ketika awal berdirinya. Tiga lokasi yang tidak bisa dilupakan dalam sejarah adalah Dusun Plataran, Desa Selomartani, Kalasan, Sleman sebagai lokasi pertempuran antara Taruna Akmil melawan penjajah Belanda. Kemudian Benteng Vredeburg yang pernah menjadi Kesatrian Taruna Akmil dan SMA Bopkri 1 Yogyakarta yang dulu menjadi kampus Akmil.

Pihaknya menyepakati, Dusun Plataran yang saat ini sudah dibangun Monumen Plataran sebagai penanda banyaknya Taruna Akmil yang gugur, akan menjadi destinasi wisata ibukota perjuangan.

"Akademi militer berbahasa Belanda saat itu disebut military academy diresmikan 31 Oktober 1945 di Jogja. Saat itu ada 3500 pendaftar, tetapi yang lolos seleksi hanya 400 pemuda dan tiga tahun kemudian sampai lulus hanya 120 orang. Cikal bakal Akmil itu di Jogja, setelah HB IX menyatakan bergabung dengan Indonesia dan Jogja menjadi ibukota Indonesia," terangnya, Sabtu (15/12/2018).

Indroyono menambahkan pihaknya akan mengupayakan penataan sejumlah lokasi itu sebagai destinasi wisata agar banyaj dikunjungi masyarakat luas. Selain itu akan mengupayakan pembangunan ruang memorabilia tentang Akmil tepatnya di SMA Bopkri 1 Yogyakarta dan SMP N 2 Kalasan, Sleman yang berada di Dusun Plataran. Keberadaan ruang memorabilia itu diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada generasi muda bahwa kemerdekaan yang diraih Bangsa Indonesia melalui perjuangan para pejuang terdahulu, bukan semata-mata hadiah dari penjajah.

"Harapan kami ada ruang memorabilia di Bopkri [SMA Bopkri 1 Yogyakarta] yang cagar budaya dan satu lagi di SMP 2 Kalasan untuk memorabilia pertempuran Plataran," ujar mantan Menko Kemaritiman ini.

Selain itu dalam FGD tersebut juga menyepakati bahwa tanggal 24 Februari 2019 akan diperingati 70 tahun pertempuran. Sehingga di Plataran rencananya akan berkumpul keluarga Military Academy Jogja terutama dari Pleton Z yang paling banyak gugur saat melawan penjajah.

MA Jogja memiliki kekhasan tersendiri, bahkan sangat jarang taruna militer di seluruh dunia yang menjalani proses pendidikan seperti di MA Jogja ketika itu. Karena para taruna selain berlatih juga harus bertempur melawan penjajah. Karena itulah lulusan angkatan pertama Akmil tersebut langsung mengantongi empat bintang sekaligus dari pemerintah karena keterlibatan taruna di sejumlah operasi militer.

"Tak banyak taruna di dunia ketika lulus memiliki pengalaman perang. Harapan kami semangat juang ini bisa terwariskan kepada generasi muda di era modern saat ini," ucapnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 7 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Cabuli Santri, Pengasuh Pesantren Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar

News
| Kamis, 18 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement