BMKG: Hujan Es di Sleman Terjadi karena Awan Cumulonimbus
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Yogyakarta Djoko Budiyono mengatakan fenomena hujan es yang terjadi di beberapa wilayah Sleman pada Selasa (29/1/2018) disebabkan oleh aktifitas awan cumulonimbus, yaitu awan rendah yang pertumbuhannya vertikal menjulang ke atas dan berbentuk gumpalan.
"Ketika awan itu muncul maka peluang terjadinya hujan yang disertai petir dan angin kencang bahkan hujan es bisa terjadi," kata dia kepada Harianjogja.com, Selasa (29/1/2019).
Advertisement
Lebih lanjut, ia menjelaskan awan ini puncaknya sangat tinggi hingga suhu bagian atas awan sudah minus, akibatnya bentuk partikel diatasnya adalah kristal kristal es. Kristal es di bagian atas inilah yang bisa turun ke bumi dalam bentuk es.
"Penyebab jatuhnya es dari awan ini bisa karna adanya turbulensi/golakan angin yang kuat atau bisa juga terpental ke bawah pada saat munculnya petir, pertumbuhan awan ini sampai ke wilayah Mlati, namun yang paling terasa di Seyegan," ucap dia.
Ia mengungkapkan, dampak lain yang bisa ditimbulkan oleh awan kumulonbus ini selain hujan es adalah hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang termasuk puting beliung.
"Hujan es itu kan cukup bahaya kalau terkena jika butirannya besar, namun biasanya tidak terlalu besar. Paling seukuran kelereng," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pesawat Militer China dan Rusia Masuk Zona Udara Korea Selatan Tanpa Permisi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Politikus PKB Usulkan Gubernur Dipilih DPRD
- Jusuf Kalla Tanggapi Rencana Pemulangan Mary Jane
- Menangi Pilkada, Jalan Menuju Rumah Harda di Godean Dipenuhi Karangan Bunga
- Bawaslu Bantul Lakukan Pengawasan Ketat Pelaksanaan Rekapitulasi Hasil Pilkada
- Seminar Penyuluh Antikorupsi: Gratifikasi Adalah Maut
Advertisement
Advertisement