Advertisement

Gunungkidul Siapkan Penerapan Zonasi Guru

Rahmat Jiwandono
Selasa, 19 Februari 2019 - 15:37 WIB
Sunartono
Gunungkidul Siapkan Penerapan Zonasi Guru Ilustrasi Guru

Advertisement

Harianjogja.com, WONOSARI --Wacana zonasi guru diterapkan guna memangkas jarak antara guru yang mengajar dekat dengan sekolah. Hal ini bukan berarti menempatkan seorang guru di sekolah yang dekat dengan rumahnya.

Sebelumnya, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY berencana un tuk meratakan jumlah guru dengan cara zonasi. Zonasi guru berlaku untuk SD, SMP, dan SMA.

Advertisement

Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan pihaknya tengah melakukan persiapan terkait dengan wacana tersebut. “Kami sedang berkoordinasi juga dengan provinis, kami menyambut baik ide ini,” ucap Bahron kepada Harian Jogja, Senin (18/2/2019)

Dia menjelaskan skema penerapan zonasi guru, misalnya sekolah A kekurangan guru untuk mata pelajaran bahasa inggris. Oleh karena itu, akan ada guru yang mengampu kelas bahasa inggris dari sekolah B.

Sekretaris Dinas Disdikpora Gunungkidul, Sulistiyono menyatakan, hingga kini masih banyak guru-guru di tingkat SD dan SMP yang asalnya dari daerah lain. “Seperti dari Bantul, Sleman, Kota Jogja, bahkan dari Klaten,” katanya.

Lebih lanjut, menurutnya ada beberapa kecamatan di sebelah timur Gunungkidul yang mengalami kekurangan guru. Kecamatan tersebut antara lain Rongkop, Girisubo, Tepus, Tanjungsari.

Sehingga terjadi kekurangan guru kelas, maka solusinya dengan mengakomodir Guru Tidak Tetap (GTT). Namun demikian, pihaknya menyayangkan honor yang diterima oleh GTT sangatlah kecil.

Berbeda dengan kecamatan lain seperti Kecamatan Patuk, Kecamatan Panggang, dan Kecamatan Purwosari ketersediaan tenaga pendidik relatif cukup. “Jika ada guru PNS yang pensiun, guru dari kecamatan lain mengajukan pindah ke wilayah tersebut,” imbuhnya

Sementara itu, Kepala sekolah (Kepsek) SMA Negeri 1 Wonosari, Muhammad Taufik Salyono mengatakan selain mendekatkan guru dengan tempatnya bekerja, jika ada agenda mendadak tidak harus menempuh jarak yang cukup jauh. “Misal acaranya sampai malam kan kasihan jika harus ngelaju,” ujarnya.

Sekadar diketahui, untuk guru PNS tingkat SD di Gunungkidul, saat ini masih ada 700 posisi yang belum terisi. Sementara itu untuk tingkat SMP kurang lebih ada 50 posisi yang kosong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Driver Pelaku Pemerasan Grab Car Ditangkap, Begini Kronologi Aksinya...

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement