Advertisement
Waspada, Hujan Intensitas Sedang-Lebat Masih Mengintai DIY Sampai 20 Maret

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Fenomena alam peningkatan aliran udara basah dari Asia menuju wilayah Jawa teridentifikasi berlangsung hingga dua hari ke depan. Demikian juga siklon tropis Savannah dapat berdampak pada ketersediaan uap air yang melimpah terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Jawa.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir prakiraan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah DIY hingga 20 Maret 2019. Wilayah kabupaten yang teridentifikasi adalah Kulon Progo (Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang), Sleman (Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Kalasan, Berbah, Prambanan), Kota Jogja, Bantul (Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Piyungan, Jetis, Imogiri, Dlingo), dan Gunungkidul (Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Patuk, Paliyan, Wonosari, Karangmojo, Semin, Ponjong).
Advertisement
Sehubungan dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, BMKG telah mengeluarkan imbauan waspada kepada warga DIY. Potensi ancaman bahaya akibat cuaca ekstrem adalah banjir dan longsor. "Di samping itu, angin kencang dapat berpotensi untuk merobohkan pohon maupun baliho, serta ancaman hujan yang disertai petir," kata Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Selasa (19/3/2019).
Pada (17/3/2019) beberapa wilayah DIY, seperti Kulon Progo, Gunug Kidul, dan Bantul mengalami banjir dan longsor. Berikut ini laporan kejadian di wilayah terdampak di DIY.
Empat kecamatan di Kabupaten Kulon Progo, Panjatan, Wates, Sentolo, dan Temon, mengalami genangan. Masih di kabupaten ini, longsor terjadi di Kecamatan Kokap dan Girimulyo. Sejumlah 580 warga mengungsi di enam titik pos penampungan.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY pada Minggu (17/3/2019) pukul 02.45 WIB, kemungkinan penyintas terus bertambah karena sampai saat ini masih dalam proses evakuasi untuk daerah Bendungan Kecamatan Wates.
Sembilan wilayah kecamatan terdampak longsor teridentifikasi di Kabupaten Gunung Kidul adalah Wonosari, Purwosari, Semanu, Panggang, Tepus, Playen, Tanjungsari, Gedangsari, Karangmojo dan Patuk. Insiden ini menyebabkan 39 orang mengungsi di sanak famili.
Wilayah terdampak paling banyak terdapat di Kabupaten Bantul meliputi 14 Kecamatan 35 Desa, dengan rincian 26 desa tersebar di 10 Kecamatan terdampak banjir dan sembilan desa di empat kecamatan terdampak longsor.
Sementara itu, angin kencang menyebabkan pohon tumbang di 12 titik yang tersebar 10 Kecamatan 12 Desa. Sampai saat ini terdapat 17 titik evakuasi dengan jumlah penyintas sebanyak 4.427 Jiwa. Dengan jumlah warga terdampak keseluruhan untuk seluruh wilayah DIY sebanyak 5.046 jiwa yang bermalam di lebih dari 23 titik pos evakuasi dan terdapat dua korban meninggal dunia akibat longsor dan tiga lainnya masih dalam pencarian.
Pohon tumbang juga dilaporkan BPBD Kabupaten Sleman terjadi di Kecamatan Sayegan dan Minggir, sedangkan pohon tumbang di Kota Yogyakarta terjadi di kecamatan Kotagede. Genangan akibat hujan lebat terjadi di Umbulharjo dan sumur longmsor di Mergangsan.
"BPBD kabupaten/kota dan provinsi DIY serta dinas-dinas terkait telah melakukan upaya penanganan darurat. Penyelamatan dan pertolongan masih terus dilakukan," kata Sutopo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Peraih Nobel Perdamaian Henry Kissinger Meninggal, Begini Komentar Sejumlah Tokoh Dunia
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Hari Ini Sejumlah Wilayah di Jogja dan Kulonprogo Mati Lampu
- Prakiraan Cuaca, Seluruh Wilayah DIY Hujan Ringan dan Sedang di Malam Hari
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 24 November 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja 24 November 2023, Keberangkatan dari Stasiun Palur
- Simak Jadwal KA Bandara YIA Reguler 24 November 2023
Advertisement
Advertisement