Advertisement

Kecamatan Semanu Rawan Persebaran Tuberkulosis

Rahmat Jiwandono
Selasa, 26 Maret 2019 - 14:17 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Kecamatan Semanu Rawan Persebaran Tuberkulosis Bupati Gunungkidul, Badingah, saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari TB Sedunia di Kecamatan Semanu, Selasa (26/3/2019). - Harian Jogja/Rahmat Jiwandono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kecamatan Semanu termasuk dalam wilayah yang rawan persebaran penyakit tuberkulosis (TB/TBC). Selain kecamatan Semanu, ada tiga kecamatan lainnya yang rawan yaitu Wonosari, Karangmojo, dan Ponjong.

Bupati Gunungkidul, Badingah, mengatakan jumlah penderita TB di Gunungkidul cukup memprihatinkan. Pada 2018 jumlah penderita TB tercatat sebanyak ada 477 orang. "Pada kenyataannya sudah ada 145 penderita TB sembuh. Sedangkan 320 orang dalam masa pengobatan, empat orang putus berobat, dan ada 51 orang meninggal dunia karena terkena TB," ujar Badingah saat peringatan Hari TB Sedunia di Kecamatan Semanu, Selasa (26/3/2019).

Advertisement

Badingah menuturkan masyarakat diminta untuk aktif memeriksakan diri guna mencegah, mengendalikan, serta memberantas TB di Bumi Handayani. Selain itu, dengan adanya Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) diharapkan dapat memberikan pendampingan kepada para penderita TB. "Mereka [PPTI] menjadi salah satu bagian komponen penanganan TB," kata Badingah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Dewi Irawaty, menuturkan jika ada seseorang yang positif bakteri tahan asam (BTA) maka satu keluarga yang tinggal dalam satu rumah harus diambil dahaknya guna diperiksa. Begitu pula dengan orang yang negatif BTA risiko penularannya kecil. "Karena penularan TB melalui udara. Semantara ciri-ciri orang dengan BTA negatif adalah dahak pada si pasien lebih banyak air liurnya," ucapnya.

Penyakit TB tidak mudah dideteksi. Oleh karena itu Dinkes menganjurkan apabila seseorang batuk tidak kunjung sembuh dalam waktu dua minggu harus segera diperiksakan. Jika ditemukan penderita TB perlu diterapi. "Waktu terapi paling pendek yakni enam bulan," ucapnya.

Upaya yang dilakukan oleh Dinkes Gunungkidul untuk mengurangi jumlah penderita TB dengan menyediakan obat-obatan di tingkat puskesmas dan rumah sakit. Saat ini puskesmas di Gunungkidul sudah bisa melakukan deteksi dini penyakit TB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement