Advertisement
Cerita Penerima Ganti Rugi Tol di Kulonprogo, Didatangi Sales dan Bank
Dukuh Kaligalang, Sumadi saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/10/2025) sore menunjukan brosur dari sales bank dan satunya brosur dari makelar tanah./ Harian Jogja - Khairul Ma'arif /
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO — Sejumlah warga Padukuhan Kaligalang, Kalurahan Kaliagung, Kapanewon Sentolo, Kulonprogo, menerima uang ganti rugi dengan nilai fantastis setelah lahan mereka terdampak proyek pembangunan Jalan Tol Jogja–Kulonprogo. Besaran ganti rugi yang diterima warga bervariasi, mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Namun, pencairan dana ganti rugi tersebut tidak hanya membawa kebahagiaan. Di sisi lain, kedatangan uang dalam jumlah besar juga memicu datangnya berbagai pihak yang ingin menawarkan produk dan jasa, mulai dari sales kendaraan, sales bank, hingga makelar tanah.
Advertisement
“Sejak pembayaran ganti rugi pada 30 September dan 7 Oktober lalu, banyak sales berdatangan ke Kaligalang,” ujar Sumadi, Dukuh Kaligalang, saat ditemui di rumahnya, Kamis (23/10/2025) sore.
Kedatangan para sales ini bahkan terlihat langsung oleh Harian Jogja saat mewawancarai Sumadi. Seorang sales bank datang lebih dulu untuk menawarkan produk deposito. Dengan membawa brosur, sales bernama Irwan tersebut menjelaskan berbagai keunggulan produk simpanan berjangka kepada Sumadi.
BACA JUGA
“Biasanya selain menawarkan ke saya, mereka juga minta izin untuk keliling menawarkan produknya ke warga,” kata Sumadi.
Menurut Sumadi, ia juga termasuk warga yang lahannya terdampak proyek tol, meski ganti ruginya belum cair. Secara keseluruhan, ada sekitar 80 warga Kaligalang yang lahannya terkena proyek tol dengan total 103 bidang tanah. Dari jumlah itu, sekitar 10 bidang belum dibayarkan.
Sumadi menuturkan, sebelum pembayaran ganti rugi dilakukan, sudah ada beberapa sales yang datang menawarkan produk, tetapi jumlahnya belum banyak karena warga belum menerima dana. Setelah uang ganti rugi cair, aktivitas para sales meningkat tajam.
“Setelah pencairan, setidaknya ada sekitar 10 sales datang langsung ke Kaligalang. Kebanyakan dari bank, tapi ada juga yang dari dealer kendaraan,” ujarnya.
Menurutnya, saat pembayaran ganti rugi di Kantor Kalurahan Kaliagung pada 7 Oktober lalu, banyak sales kendaraan dan bank yang ikut datang.
“Motor saya saja sampai ditempeli brosur harga kendaraan,” kata Sumadi sambil tersenyum.
Beberapa warga diketahui memang membeli kendaraan setelah menerima uang ganti rugi. Berdasarkan catatan Sumadi, ada dua warga yang membeli mobil bekas dan 12 warga membeli motor baru.
“Biasanya motor untuk anak sekolah. Itu hak masing-masing warga, jadi saya tidak tahu apakah karena ditawari sales atau keinginan sendiri,” ujarnya.
Sumadi mengungkapkan, para sales tidak hanya menawarkan produk secara door to door, tetapi juga menggelar pertemuan warga.
“Pernah satu bank mengundang sekitar 35 warga untuk sosialisasi. Acaranya difasilitasi oleh Bank BPD DIY cabang Sentolo dan Wates. Awalnya sosialisasi keuangan, lalu dilanjutkan dengan penawaran produk deposito,” jelas pria berusia 47 tahun itu.
Menurut Sumadi, warga tidak keberatan dengan kehadiran para sales tersebut. Beberapa bahkan tertarik menabung atau berinvestasi di bank yang datang menawarkan produk.
Makelar Tanah Juga Ikut Datang
Selain sales, sejumlah makelar tanah juga mulai mendatangi warga Kaligalang. Mereka menawarkan pembelian lahan pekarangan yang dimiliki warga penerima ganti rugi tol.
“Makelar tanah yang datang ada sekitar lima orang. Sebagian besar dari Kaliagung sendiri, hanya dua orang dari luar. Mereka biasanya menawari warga untuk menjual lahan tertentu,” ujar Sumadi.
Sementara itu, Irwan, salah satu sales bank yang ditemui di lokasi, membenarkan bahwa dirinya memang sengaja datang ke Kaligalang untuk menawarkan produk deposito kepada warga penerima ganti rugi.
“Saya sudah pernah melakukan hal serupa di wilayah Sleman saat warga di sana menerima ganti rugi tol. Banyak yang tertarik. Wajar saja, tugas kami memang menawarkan produk, nanti ada bonusnya juga,” kata Irwan.
Dengan derasnya uang ganti rugi yang mengalir ke masyarakat, Kaligalang kini menjadi salah satu wilayah yang paling sibuk di Kulonprogo. Di tengah derasnya tawaran investasi dan konsumsi, warga diharapkan tetap bijak dalam mengelola uang hasil ganti rugi agar bermanfaat jangka panjang bagi kesejahteraan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Korupsi, KPK Tegaskan Biro Haji Harus Kooperatif Saat Diperiksa
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Sukarelawan Bersiap Antisipasi Bencana Hidrometeorologi di Kulonprogo
- Jalan Prambanan-Lemahbang Diharapkan Dongkrak Ekonomi
- Dispar Bantul Alami Kendala Tarik Retribusi di Pos Baru Parangtritis
- Dimas Diajeng Jadi Agen Promosi Wisata Selatan DIY
- Hanyut Diterjang Arus, Jembatan Apung Swadaya di Kali Progo Rusak
Advertisement
Advertisement



