Advertisement
Pemkot Jogja Rumuskan Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Ilustrasi. - Ist/Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Kemiskinan sebagai wadah untuk menampung dan mengakomodasi berbagai usulan masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Kepala Bappeda Kota Jogja, Agus Tri Haryono, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyusun strategi penanggulangan kemiskinan yang lebih terarah melalui pendekatan kausatif dan simptomatif.
Advertisement
“Musrenbang tematik ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan gagasan. Hasil dari forum ini akan dikolaborasikan dengan arah kebijakan Wali Kota serta melibatkan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), akademisi, dan perwakilan masyarakat,” ujar Agus, Kamis (23/10/2025).
Menurut Agus, hasil musyawarah akan diformulasikan menjadi rekomendasi kebijakan penanggulangan kemiskinan yang lebih fokus dan tepat sasaran.
BACA JUGA
Ia menyebutkan sejumlah usulan menarik yang muncul dalam forum tersebut, antara lain pembentukan Forum Peduli Pengurangan Kemiskinan yang melibatkan masyarakat lintas sektor, kolaborasi antara sekolah dan komunitas dalam pengelolaan sampah, serta pelatihan pengemasan dan manajemen usaha bagi pelaku UMKM.
“Selain itu, ada juga usulan pembangunan infrastruktur ramah lansia untuk mendukung terciptanya lingkungan yang inklusif,” tambahnya.
Agus mengungkapkan bahwa angka kemiskinan di Kota Yogyakarta mengalami penurunan dari 6,26% menjadi 6,14% per September 2025. Meski demikian, masih terdapat sejumlah tantangan, terutama terkait peningkatan kualitas hunian masyarakat.
“Saat ini masih ada sekitar 1.000 unit rumah yang tergolong tidak layak huni dan menjadi sasaran program bedah rumah. Selain itu, Pemkot juga menjalankan program food bank untuk memastikan ketahanan pangan bagi warga kurang mampu,” ujarnya.
Ia berharap kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan akademisi dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan secara berkelanjutan di Kota Yogyakarta.
“Upaya pengentasan kemiskinan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Diperlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- PNS Terlibat Pernikahan Siri di Gunungkidul Terancam Dipecat
- Petani Tebu di Bantul Dapat Subsidi Rp14 Juta per Hektare
- Wamen Fajar Beri Pesan Penting di Wisuda STIA AAN Yogyakarta
- Jogja Segera Terbitkan Larangan Kantong Plastik Sekali Pakai di Pasar
- Sultan Dorong SPPG Kerja Sama dengan Lumbung Mataram
Advertisement
Advertisement




