Advertisement

Kekurangan Personel, Satgas Pencegahan Bunuh Diri Belum Berjalan Maksimal

Rahmat Jiwandono
Selasa, 26 Maret 2019 - 16:57 WIB
Sunartono
Kekurangan Personel, Satgas Pencegahan Bunuh Diri Belum Berjalan Maksimal Ilustrasi - Harian Jogja/Nina Atmasari

Advertisement

Harianjogja.com, WONOSARI – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengakui upaya preventif terkait dengan bunuh diri belum berjalan dengan baik. Pemkab perlu dukungan dari berbagai pihak untuk menanggulangi bunuh diri.

 Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Sudodo, mengatakan pemkab telah mengupayakan langkah untuk penanggulangan bunuh diri dengan mengeluarkan Perbup dan membentuk satuan tugas (satgas).

Advertisement

Ia mengakui kendala yang dihadapi saat ini adalah tidak memiliki personil atau satuan kerja yang bisa menyasar warga dari rumah ke rumah. “Terutama untuk melakukan pengamatan atau deteksi dini gejala-gejala di tengah yang mengarah pada risiko tindakan bunuh diri,” katanya Senin (25/3/2019).

Menurut Sudodo, dilihat dari hasil riset, penyebab kejadian bunuh diri banyak diantaranya karena faktor depresi. “Salah satu yang menjadi pemicu depresi seperti ekonomi, sakit menahun, permasalahan sosial, dan gangguan jiwa,” ujarnya.

Sudodo menambahkan, pencetus tindakan bunuh diri erat atau merupakan bagian dari permasalahan kesejahteraan sosial. Jajarannya sudah melakukan pemetaan siapa saja yang masuk ke dalam Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), namun demikian pada prakteknya ada masyarakat yang menolak untuk dimasukkan ke dalam PMKS.

“Jumlah PMKS di Gunungkidul ada 38.253 orang. Sedangkan 18.420 diantaranya adalah lansia yang terlantar,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua Yayasan Inti Mata Jiwa (Imaji), Jaka Yanuwidiasta, mengungkapkan data peristiwa bunuh diri di Gunungkidul sejak tahun 2015 hingga 2017 faktor risikonya karena depresi 43%, sakit fisik menahun 26%, tidak ada keterangan 16%, gangguan jiwa 6%, ekonomi 5%, dan masalah keluarga 4%. “Apabila dilihat dari statistik kejadian, bunuh diri meliputi sebaran kejadian, pola geografis, dan pola kejadian semestinya dapat menjadi pemahaman bahwa kejadian bunuh diri adalah permasalahan sosial,” jelasnya.

Berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Gunungkidul pada tahun 2016 sampai 2018 tercatat 68 orang telah melakukan bunuh diri. Sedangkan sampai akhir Maret tahun ini sudah ada 14 kejadian bunuh diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement