Advertisement

Terkendala Sarana, Empat SMA di Kulonprogo Terpaksa Menumpang UNBK

Jalu Rahman Dewantara
Senin, 01 April 2019 - 08:27 WIB
Sunartono
Terkendala Sarana, Empat SMA di Kulonprogo Terpaksa Menumpang UNBK Ilustrasi. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Sebanyak 16 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kulonprogo telah bersiap menghadapi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Namun, dari jumlah tersebut, empat di antaranya masih harus menumpang di sekolah lain.

Kepala Balai Pendidikan Menengah (Dikmen) Kulonprogo, Henri Tatik Widayati mengatakan empat sekolah terpaksa tidak bisa menyelenggarakan UNBK mandiri karena terkendala sarana prasarana. Selain itu terdapat juga sekolah yang jumlah siswanya tidak memenuhi syarat sehingga harus menumpang di sekolah lain.

Advertisement

"Salah satunya itu SMA Bopkri Wates, mereka harus numpang karena sarana prasarana, sekolah lain ada juga yang menumpang karena jumlah siswanya sedikit," kata Henri lewat sambungan telepon kepada Harian Jogja, Minggu (31/3/2019).

Meski begitu, Henri optimisIis kendala ini tidak jadi batu penghalang bagi sekolah yang bersangkutan untuk berhasil dalam UNBK. Dia berharap ujian tahun ini mampu memperoleh hasil maksimal dan memperbaiki peringkat Kulonprogo yang tahun lalu berada di rangking empat dari seluruh kabupaten kota di DIY.

"Kami optimalkan latihan ujian, semoga tahun ini sekitar 1.500-an peserta ujian bisa mengerjakan dengan maksimal sehingga rangking Kulonprogo bisa naik," ujarnya.

Terkait 12 sekolah lain yang bisa menyelenggarakan UNBK mandiri, Henri memastikan kesiapan sekolah-sekolah tersebut telah matang baik itu dari segi teknis maupun non teknis. Untuk teknis, sekolah penyelenggara telah menyediakan generator set (genset) sebagai antisipasi listrik padam selama ujian. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PLN agar tidak memadamkan listrik saat ujian berlangsung.

"Ini juga sudah dilakukan sama Dikpora DIY," kata dia.

Kepala SMA N 1 Pengasih, Ambar Gunawan memastikan sekolahnya telah siap menggelar UNBK secara mandiri. Sebanyak 200 siswa di sekolah tersebut juga dipastikan siap mengerjakan ujian. "Kami sudah mengikuti simulasi latihan ujian, para siswa juga dibekali dengan pelatihan mental dari ahlinya," kata Ambar.

UNBK di SMA N 1 Pengasih tahun ini diselenggarakan dalam dua sesi di tiga ruangan yang berisi masing-masing 10 komputer. Hal ini terjadi peningkatan karena di tahun lalu sekolah tersebut harus melaksanakan ujian selama tiga sesi. "Ada peningkatan dari sarpras, jadinya kami bisa menyelenggarakan dua sesi, kami harap tahun depan bisa satu sesi," ujar Ambar.

Untuk kelistrikan, sekolah yang biasa disingkat SMAPTA ini menyediakan satu set genset. Sementara urusan internet pihak sekolah telah menyiapkan jaringan mandiri lewat layanan telkom. Kesiapan menghadapi UNBK juga dilakukan MAN 2 Wates. Sekolah yang terletak tak jauh dari bantaran Sungai Serang tersebut akan diikuti 213 siswa dengan total jumlah komputer sebanyak 108 unit. Humas MAN 2 Wates, Amir Ma'ruf mengatakan pihaknya juga telah menyediakan satu set genset dan jaringan internet khusus untuk UNBK.

Ia berharap dalam UNBK tahun ini tidak ada kendala kelistrikan seperti halnya tahun lalu. Dikatakan Amir, pada 2018 kemarin listrik di sekolahnya sempat mengalami penurunan daya saat ujian berlangsung. "Kami harap hal serupa tak terulang," kata Amir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Putusan Lepas Kasus Korupsi CPO, Kejaksaan Agung Menyita Ratusan Helm dari Advokat Ariyanto

News
| Rabu, 23 April 2025, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement