Advertisement
Kasus Malaria di Kulonprogo Kian Turun, Diharap Target Bebas Malaria 2021 Tercapai

Advertisement
Harianjogja, WATES--Setap tahun, jumlah kasus malaria di Kulonprogo semakin menurun. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo berharap, target bebas kasus malaria di Kulonprogo pada 2021 dapat tercapai.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulonprogo, Wilis Prasetyo mengatakan pada tahun ini, temuan kasus malaria di Kulonprogo baru enam kasus.
Advertisement
Ia berujar, jumlah kasus malaria di Kulonprogo semakinĀ menurun jumlahnya. Berdasarkan data dari Dinkes Kulonprogo di tahun lalu, total ditemukan 28 kasus malaria. Jumlah itu berkurang dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 86 kasus.
Menurutnya, di Kulonprogo kawasan perbukitan Menoreh masih menjadi wilayah endemik bagi nyamuk malaria. Namun, selain temuan kasus malaria di wilayah tersebut, ada juga temuan kasus malaria yang merupakan impor dari wilayah luar Kulonprogo.
"Tahun lalu ada dua temuan kasus malaria impor, dua duanya dari Papua. Penderita bekerja menjadi polisi di Papua lalu terkena malaria di sana. Di sini kemudian sakit. Lalu kita catat," ujarnya pada Harian Jogja, Kamis (28/3/2019).
Pada 2021 Kulonprogo ditargetkan tereliminasi dari malaria. Wilis mengatakan, pihaknya mengupayakan mengejar target bebas malaria itu salah satunya dengan membentuk Juru Malaria Desa (JMD) di tiap desa.
"JMD tugasnya mencari penderita. Mereka keliling di desa, punya jadwal mencari penderita apakah ada penderita malaria atau tidak. Selain itu, mereka juga memeriksa pendatang antisipasi adanya malaria impor," ungkap Wilis.
Kepala Bidang Pencegahan dan Perlindungan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah surveilans khusus untuk malaria. Surveilans merupakan upaya pengamatan terus menerus dan sistematik terhadap terjadinya penyebaran penyakit malaria.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui tren malaria dan mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria. "Surveilans kita lakukan. Setiap Minggu harus kita pantau. Lalu laporkan apabila ada penyakit yang memang potensial," ujar Baning.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Fasilitasi Tahanan untuk Mengikuti Ibadah Jumat Agung dan Paskah 2025
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Animo Masyarakat untuk Mengikuti PKG di Bantul Masih Minim, Pemkab Kerahkan ASN
- Pemerintah Kalurahan Gadingharjo Gandeng UNY Dalam Seleksi Pamong
- 694 Personel Dikerahkan Amankan Perayaan Paskah 2025 di Bantul
- Wacana Penghapusan Kuota Impor, Guru Besar UGM Khawatir Bisa Mematikan Produk Pangan Lokal
- Klaim Walhi Jogja Temukan Sampah di TPSS Pandansari Dibantah DLH Bantul
Advertisement