Advertisement
Kasus Malaria di Kulonprogo Kian Turun, Diharap Target Bebas Malaria 2021 Tercapai

Advertisement
Harianjogja, WATES--Setap tahun, jumlah kasus malaria di Kulonprogo semakin menurun. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo berharap, target bebas kasus malaria di Kulonprogo pada 2021 dapat tercapai.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulonprogo, Wilis Prasetyo mengatakan pada tahun ini, temuan kasus malaria di Kulonprogo baru enam kasus.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Ia berujar, jumlah kasus malaria di Kulonprogo semakinĀ menurun jumlahnya. Berdasarkan data dari Dinkes Kulonprogo di tahun lalu, total ditemukan 28 kasus malaria. Jumlah itu berkurang dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 86 kasus.
Menurutnya, di Kulonprogo kawasan perbukitan Menoreh masih menjadi wilayah endemik bagi nyamuk malaria. Namun, selain temuan kasus malaria di wilayah tersebut, ada juga temuan kasus malaria yang merupakan impor dari wilayah luar Kulonprogo.
"Tahun lalu ada dua temuan kasus malaria impor, dua duanya dari Papua. Penderita bekerja menjadi polisi di Papua lalu terkena malaria di sana. Di sini kemudian sakit. Lalu kita catat," ujarnya pada Harian Jogja, Kamis (28/3/2019).
Pada 2021 Kulonprogo ditargetkan tereliminasi dari malaria. Wilis mengatakan, pihaknya mengupayakan mengejar target bebas malaria itu salah satunya dengan membentuk Juru Malaria Desa (JMD) di tiap desa.
"JMD tugasnya mencari penderita. Mereka keliling di desa, punya jadwal mencari penderita apakah ada penderita malaria atau tidak. Selain itu, mereka juga memeriksa pendatang antisipasi adanya malaria impor," ungkap Wilis.
Kepala Bidang Pencegahan dan Perlindungan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan langkah-langkah surveilans khusus untuk malaria. Surveilans merupakan upaya pengamatan terus menerus dan sistematik terhadap terjadinya penyebaran penyakit malaria.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui tren malaria dan mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria. "Surveilans kita lakukan. Setiap Minggu harus kita pantau. Lalu laporkan apabila ada penyakit yang memang potensial," ujar Baning.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Hujan Mendominasi, Simak Prakiraan Cuaca Sukoharjo Hari Ini 1 April 2023
- Prakiraan Cuaca Sragen Hari Ini 1 April 2023 Kurang Bersahabat, Cek Infonya
- Kurang Pas Buat Healing, Cek Prakiraan Cuaca Karanganyar Hari Ini 1 April 2023
- Boyolali Hujan Lebat Siang sampai Sore, Berikut Prakiraan Cuaca Sabtu 1 April
Berita Pilihan
Advertisement

Tiket Bisa Dibeli Online, Ini Jadwal Bus DAMRI Jogja-Bandara YIA Sabtu 1 April 2023
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Angin Kencang di Wilayah Bantul, 5 Kapanewon Terdampak
- Pemkab Gunungkidul Pastikan ADD untuk Kalurahan Tidak Dipangkas
- GKR Hemas Ajak Perempuan Muslim Mengamalkan Pancasila
- Waspada Cuaca Ekstrem Empat Hari ke Depan, Hujan Tidak Lama tapi Anginnya Merusak
- Tak Bayar Uang Pengganti, Mantan Lurah Getas Gunungkidul Bisa Dihukum Lebih Lama
Advertisement
Advertisement