Advertisement

UGM: Penularan Cacar Monyet Antar Manusia Sangat Jarang Terjadi

Uli Febriarni
Kamis, 16 Mei 2019 - 05:27 WIB
Nina Atmasari
UGM: Penularan Cacar Monyet Antar Manusia Sangat Jarang Terjadi Monkeypox atau cacar monyet. - Foto/CDC

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- Virus cacar monyet kebanyakan ditransmisikan kepada orang melalui berbagai jenis satwa liar seperti monyet dan rodents (tikus). Seseorang dapat terkena penyakit ini karena kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, kulit dan lesi dari satwa liar yang terinfeksi oleh virus ini.

Koordinator One Health Colaborating Center Universitas Gadjah Mada (OHCC UGM) Prof. Wayan T. Artama mengatakan penyebaran dari manusia ke manusia masih sangat terbatas.

Advertisement

Penularan melalui manusia bisa terjadi karena kontak langsung dengan saluran pernafasan, kulit yang mengandung cairan cacar atau cairan lain dari pasien. Namun, kasus antar manusia masih jarang ditemukan. Bahkan, kejadian di Afrika bisa terjadi karena pola makan bushmeat dari masyarakat di sana.

"Tidak ada terapi khusus dan belum ada vaksin untuk cacar monyet. Namun terjadi kekebalan silang dengan orang yang sudah pernah divaksin smallpox. Hanya memang, vaksin untuk smallpox sudah tidak ada lagi, karena vaksinasi smallpox sudah berakhir pada 1980," tutur di ruang pertemuan Laboratorium Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Rabu (15/5/2019).

Ia mengatakan telah terjadi perubahan penyebaran penyakit zoonosis yang sedikit banyak disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup. Misalnya, adanya perubahan pola makan.

Saat ini, banyak masyarakat yang mulai mengonsumsi daging satwa liar, selain itu tidak sedikit pula masyarakat yang memelihara satwa liar dan merawatnya. Padahal hal itu sebelumnya tak banyak dilakukan.

"Akibat rusaknya ekosistem, keberadaan satwa liar juga menjadi 'lebih dekat' dengan manusia," ujarnya.

Dosen FKH UGM itu mengatakan pencegahan dan penyebaran penyakit zoonosis bisa dilakukan dengan pendekatan one health colaborative atau lintas sektor. Sehingga masing-masing sektor melakukan apa yang sesuai dengan kemampuan mereka.

"Prinsip one health dalam penanganan zoonosis nantinya bukan hanya menyangkut kesehatan hewan, melainkan kesehatan manusia dan lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement