Advertisement
6 Jam, Gunung Merapi Alami 3 Kali Gempa Guguran

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Gunung Merapi mengalami tiga kali gempa guguran, Rabu (29/6/2019).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan resminya mengatakan gempa guguran yang terekam selama periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB amplitudonya 3-15 mm dan berlangsung 15-50 detik.
Advertisement
Selain gempa guguran, di gunung itu juga terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm selama 7 detik, dan satu kali gempa frekuensi rendah dengan amplitudo 3 mm yang berlangsung selama 14 detik.
Hasil pengamatan visual menunjukkan kawah gunung api paling aktif di Indonesia itu mengeluarkan asap putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal setinggi 20 meter di atas puncak kawah gunung.
Di gunung api itu, angin bertiup lemah ke arah barat, suhu udara 15-20,9 derajat Celsius, kelembaban udara 63-98 persen, dan tekanan udara 567.7-707.7 mmHg.
Hasil analisis foto udara pada 4 Mei 2019 menunjukkan volume kubah lava Merapi 458.000 meter kubik. Sejak Januari 2019 volume kubah lava terhitung relatif tetap karena sebagian besar ekstrusi magma langsung meluncur ke hulu Kali Gendol sebagai guguran lava maupun awan panas.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG meminta warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi, dan mengimbau warga sekitar kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan karena jarak luncur awan panas guguran Merapi semakin jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement