Advertisement

Pacitan KLB Hepatitis A, Bantul Diklaim Aman

Ujang Hasanudin
Senin, 08 Juli 2019 - 16:17 WIB
Arief Junianto
Pacitan KLB Hepatitis A, Bantul Diklaim Aman Virus hepatitis - Ist/webMD

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Menjangkitnya penyakit hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur diklaim tidak merembet ke DIY, terutama Kabupaten Bantul.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mengklaim  saat ini tidak ada penderita penyakit hepatitis A di Bumi Projotamansari.

Salah satu indikasinya tidak adanya laporan dari puskesmas dan rumah sakit di Bantul yang melaporkan soal pasien yang terjangkit penyakit peradangan hati tersebut.

Advertisement

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Tri Wahyu Joko Santoso, mengatakan sebanyak tiga orang sempat klinis hepatitis A sebanyak selama tahun ini dan 53 orang sepanjang tahun lalu. Dugaan tersebut berdasarkan analisa awal pihak puskesmas.

Namun setelah ditindaklanjuti melalui pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium rumah sakit dinyatakan negatif. “[Data] yang masuk dari puskesmas hanya yang bergejala klinis. Pemeriksaan penunjangnya dari rumah sakit tidak ada laporan yang hepatitis A,” kata Tri Wahyu kepada harianjogja.com, Senin (8/7/2019).

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Dr. Oky ini mengatakan meski penyakit hepatitis A tengah mewabah di daerah lain, kecil kemungkinan bisa menular sampai ke Bantul.

Pasalnya, hepatitis A adalah penyakit yang diakibatkan virus hepatitis yang bersifat lokal sehingga susah menular ke luar wilayah endemis. “Selama tidak ada kontak langsung dengan cairan tubuh penderita seperti keringat, feses, kencing, dan air yang tercemar kotoran penderita susah menularnya. Selain itu meski hepatitis A salah satu penyakit akut namun dapat disembuhkan,” kata dia.

Senada, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Fauzan mengatakan penyebab hepatitis adalah virus yang ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh virus hepatitis atau cairan tubuh yang mengandung virus.

Untukpencegahannya masyarakat diimbau selalu menjaga kebersihan dan keamanan makanan dan minumnya, misalnya memakan makanan yang dimasak sampai matang. “Untuk pencegahan, sebaiknya harus vaksinasi hepatitis juga,” kata Fauzan.

Sayangnya, selama ini hepatitis A belum masuk dalam program vaksinasi wajib dari pemerintah. Kementerian Kesehatan hanya mewajibkan vaksinasi untuk hepatitis B, karena hepatitis B dianggap lebih berbahaya.

Kendati begitu, kata dia, hepatitis dapat dicegah dengan membiasakan pola hidup bersih dan sehat dan menggiatkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di antaranya pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, pengelolaan limbah cair yang aman, pengelolaan makanan rumah tangga yang aman, stop buang air bersih sembarangan, dan cuci tangan dengan sabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

News
| Rabu, 24 April 2024, 08:14 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement