Advertisement
Pacitan KLB Hepatitis A, Bantul Diklaim Aman
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Menjangkitnya penyakit hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur diklaim tidak merembet ke DIY, terutama Kabupaten Bantul.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul mengklaim saat ini tidak ada penderita penyakit hepatitis A di Bumi Projotamansari.
Salah satu indikasinya tidak adanya laporan dari puskesmas dan rumah sakit di Bantul yang melaporkan soal pasien yang terjangkit penyakit peradangan hati tersebut.
Advertisement
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Tri Wahyu Joko Santoso, mengatakan sebanyak tiga orang sempat klinis hepatitis A sebanyak selama tahun ini dan 53 orang sepanjang tahun lalu. Dugaan tersebut berdasarkan analisa awal pihak puskesmas.
Namun setelah ditindaklanjuti melalui pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium rumah sakit dinyatakan negatif. “[Data] yang masuk dari puskesmas hanya yang bergejala klinis. Pemeriksaan penunjangnya dari rumah sakit tidak ada laporan yang hepatitis A,” kata Tri Wahyu kepada harianjogja.com, Senin (8/7/2019).
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Dr. Oky ini mengatakan meski penyakit hepatitis A tengah mewabah di daerah lain, kecil kemungkinan bisa menular sampai ke Bantul.
Pasalnya, hepatitis A adalah penyakit yang diakibatkan virus hepatitis yang bersifat lokal sehingga susah menular ke luar wilayah endemis. “Selama tidak ada kontak langsung dengan cairan tubuh penderita seperti keringat, feses, kencing, dan air yang tercemar kotoran penderita susah menularnya. Selain itu meski hepatitis A salah satu penyakit akut namun dapat disembuhkan,” kata dia.
Senada, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Fauzan mengatakan penyebab hepatitis adalah virus yang ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh virus hepatitis atau cairan tubuh yang mengandung virus.
Untukpencegahannya masyarakat diimbau selalu menjaga kebersihan dan keamanan makanan dan minumnya, misalnya memakan makanan yang dimasak sampai matang. “Untuk pencegahan, sebaiknya harus vaksinasi hepatitis juga,” kata Fauzan.
Sayangnya, selama ini hepatitis A belum masuk dalam program vaksinasi wajib dari pemerintah. Kementerian Kesehatan hanya mewajibkan vaksinasi untuk hepatitis B, karena hepatitis B dianggap lebih berbahaya.
Kendati begitu, kata dia, hepatitis dapat dicegah dengan membiasakan pola hidup bersih dan sehat dan menggiatkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di antaranya pengelolaan sampah rumah tangga yang benar, pengelolaan limbah cair yang aman, pengelolaan makanan rumah tangga yang aman, stop buang air bersih sembarangan, dan cuci tangan dengan sabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kabar Duka: Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com Selasa 23 April 2024: Aerotropolis YIA hingga Jukir Liar di Kota Jogja
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Selasa 23 April 2024
- Pemkot Jogja Dampingi Pengusaha Muda, Inkonsistensi Menjadi Kendala
- Imunisasi Serentak IBI DIY untuk Memperluas Cakupan
- Pilkada 2024, PDIP DIY Tegaskan Terbuka Bekerja Sama dengan Partai Lain
Advertisement
Advertisement